Pertama, yakni penurunan harga minyak mentah dunia, lalu penurunan konsumsi BBM di dalam negeri, serta pergerakan nilai tukar dollar AS yang berdampak pada rupiah sehingga terjadi selisih kurs yang cukup signifikan.
Selain itu, pandemi Covid-19 yang terjadi sekitar tahun 2020 awal juga memiliki dampak besar bagi PT Pertamina.
Baca Juga: Serem! Ini 8 Tanda Jika Seseorang Terkena Ilmu Pelet, No. 7 Pernah Kamu Alami?
Menurut Fajriyah, penurunan permintaan terlihat pada konsumsi BBM secara nasional yang sampai Juni 2020 hanya sekitar 117.000 kilo liter (KL) per hari atau turun 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang tercatat 135.000 KL per hari.
Bahkan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kota besar terjadi penurunan demand mencapai 50-60 persen. ***