GALAMEDIA - Dedi Mulyadi memberikan warning kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal 'serangan' ke warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Sebelumnya, aparat melakukan pengepungan dan penangkapan sejumlah warga Desa Wadas.
Dedi Mulyadi yang menjabat Wakil Ketua Komisi IV DPR itu meminta Ganjar Pranowo, Pemkab Purworejo hingga ke tingkat desa membuka dan memfasilitasi ruang mediasi bersama warga dan aparat.
"Ini dimaksudkan agar semua permasalahan diselesaikan secara arif dan bijaksana," terang Dedi.
Melalui ruang dialog yang mengedepankan asas keadilan diharapkan permasalahan tersebut tidak melebar dan menjadi ruang politisasi.
"Jangan ada kesan warga berhadapan dengan aparat polisi maupun TNI," pintanya, seperti lewat keterangan tertulisnya, Rabu, 9 Februari 2022.
Menurutnya jika diperlukan Komisi IV akan datang ke lokasi untuk memfasilitasi ruang dialog antara warga, aparat dan pemerintah.
Sebab lokasi tersebut juga menjadi ranah Komisi IV menyangkut infrastruktur pertanian dan aspek lingkungan hidup.
Ia menilai sudah sejak dulu konsekuensi pembangunan adalah selalu ada daerah yang dikorbankan.
Hanya saja setelah pembangunan terealisasi warga di daerah yang dikorbankan selalu tak bisa menikmati hasilnya.
"Misalnya satu daerah dibangun dan satu daerah diambil sumber alamnya. Namun sering kali daerah yang dikorbankan tidak menikmati hasilnya," tutur mantan Bupati Purwakarta itu.
Terkait masalah di Wadas, Dedi meminta warga mendapat kompensasi yang berimbang dengan pembangunan.
"Bukan hanya uang tapi juga ruang untuk mereka hidup," katanya.
Baca Juga: Lukman Azhari Selingkuhi Medina Zein, Medina: Aku Nggak Mau Spill Ceweknya, Ntar Terkenal
Selain itu pemulihan pasca pembangunan juga harus dipertimbangkan.
Pemerintah harus transparan dan menjelaskan secara komprehensif kepada warga mengenai dampak pembangunan bendungan dan pengambilan sumber daya alam batu andesit.
"Harus ada reklamasi bagi warga sekitar juga. Lalu ada jaminan bagi warga terdampak untuk tetap hidup baik di lingkungannya karena mereka berkorban demi pembangunan," pungkasnya.***