Tanggapi Permasalahan di Wadas, Istana Minta Masyarakat Melihat Secara Jernih Kondisi Sebenarnya

- 10 Februari 2022, 11:23 WIB
 Foto-foto permasalahan yang terjadi di Wadas.
Foto-foto permasalahan yang terjadi di Wadas. /Kolase foto Twitter.com/@Wadas_Melawan/

 

GALAMEDIA - Permasalahan yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mendapat perhatian serius dari Istana Presiden.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko misalnya, ia meminta masyarakat untuk melihat secara jernih terkait permasalahan yang terjadi di Wadas.

Moeldoko mengatakan hal itu perlu dilakukan masyarakat agar tidak bias ketika melihat kondisi sesungguhnya di Wadas.

"Semuanya perlu dilihat secara jernih agar tidak bias dari kondisi yang sesungguhnya," kata Moeldoko, dikutip Galamedia dari Antara, Kamis 10 Februari 2022.

Baca Juga: Pose Teranyar Jessica Iskandar, Gaya Bumil ini Bikin Meleleh, Warganet: Cantik banget..

Menurut Moeldoko, pembangunan Bendungan di Wadas seharusnya tak perlu dipermasalahkan, sebab tujuan akhirnya bermanfaat bagi warga.

Ia menyampaikan bahwa tujuan akhir dari pembangunan Bendungan tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Pembangunan pastinya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan itu tujuan akhirnya," terangnya.

Kendati demikian, Moeldoko menegaskan bahwa pemerintah akan mengevaluasi mengenai permasalahan yang terjadi di Wadas tersebut.

Baca Juga: Mayangsari Tampil Bak ABG Saat Belanja, Netizen: Kirain Anak Gadis Mana Tadi

Terlebih permasalahan di Wadas itu, sempat membuat terjadinya ketegangan antara warga setempat dengan petugas gabungan yang melakukan pengkuruan tanah.

"Semua akan dievaluasi," tegasnya.

Di sisi lain, Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani mengatakan bahwa pemerintah akan mengevaluasi pengamanan yang terjadi di Wadas.

Hal itu dikarenakan pengamanan di tingkat operasional yang dikerahkan ke Wadas itu sangat berlebihan, terlebih pemerintah tau mau adanya kekerasan.

Baca Juga: Dituding Berafiliasi dengan FPI, PKS, 212 dan Cendana, Habib Abubakar Assegaf: Saya Hanya Pernah Aktif di NU

"Pengamanan di tingkat operasional sangat berlebihan, perlu evaluasi. Pemerintah tidak menghendaki terjadinya kekerasan," ujar Jaleswari.

Jaleswari juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi selalu mengingatkan agar menyelesaikan masalah dengan cara dialog.

Pasalnya apabila suatu masalah diselesaikan dengan dialog, maka ada kemungkinan masyarakat untuk memahami kondisi sesungguhnya.

"Pemerintah juga berharap, masyarakat memahami nilai strategis pembangunan tersebut," tegasnya.

Baca Juga: KERAS! Politisi Demokrat Sindir Ganjar Soal Peristiwa Desa Wadas, Sebut Banyak Gaya dan Mati Gaya

Seperti diketahui, ketegangan terjadi saat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo, melakukan pengukuran lahan tambang di Desa Wadas, Kecamatan Bener untuk pembangunan Bendungan Bener.

Namun pengukuran lahan tersebut mendapat penolakan dari warga setempat dan berujung ricuh, sehingga polisi diturunkan ke lokasi.

Puluhan Warga pun ditangkap aparat kepolisian, beberapa di antaranya bahkan masih di bawah umur.

Akan tetapi, pada akhirnya polisi membebaskan warga puluhan warga tersebut.

Sedikitnya ada 66 warga yang sudah dibebaskan polisi dari Polres Purworejo.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x