Beda Sikap KSP dan Mahfud MD Soal Kekerasan Kasus Wadas, Alvin Lie: Mana yang Benar Nih?

- 10 Februari 2022, 11:12 WIB
Sebanyak 66 orang warga Desa Wadas yang diamankan kepolisian, kini telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
Sebanyak 66 orang warga Desa Wadas yang diamankan kepolisian, kini telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing. /ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/

GALAMEDIA - Kericuhan yang terjadi antara warga dan aparat di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah disorot banyak pihak.

Sejumlah pihak menilai sikap represif kepolisian terhadap warga Desa Wadas yang menolak pengambilan batu andesit terlalu berlebihan.

Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani menilai tindakan aparat kepada warga Desa Wadas pembebasan lahan di Wadas sangat berlebihan. Apalagi sampai melalukan penahanan.

Baca Juga: Jelang Laga Persib Bandung Kontra PSS Sleman, Selesai Karantina Pemain Kebut Latihan

"Presiden selalu mengingatkan hal itu kepada kita semua. Presiden menginginkan selesaikan setiap persoalan dengan mengedepankan dialog. Pemerintah juga berharap masyarakat memahami nilai strategis dari pembangunan tersebut," katanya.

Namun di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah aksi represif kepolisian di Desa Wadas.

Menurut Mahfud MD, situasi di Desa Wadas justru aman dan damai tidak seperti yang tersiar di media sosial.

"Semua informasi dan pemberitaan seakan suasana mencekam pada kemarin itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana digambarkan terutrama di media sosial. Wadas dalam keadaan tenang dan damai terutama sekarang ini," kata Mahfud MD dalam jumpa pers, Rabu kemarin.

Baca Juga: Dituding Berafiliasi dengan FPI, PKS, 212 dan Cendana, Habib Abubakar Assegaf: Saya Hanya Pernah Aktif di NU

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x