Network
GALAMEDIA - Pedagang kaki lima (PKL) bermunculan di pinggir jalan menuju Kompleks Pemkot Cimahi Jalan Raden Demang Hardjakusumah.
Keberadaan PKL yang berjualan di zona terlarang ini kerap kali dihalau petugas Satpol PP Kota Cimahi. Namun aksi kucing-kucingan kerap terjadi manakala petugas Satpol PP datang untuk menertibkan mereka.
Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perda pada Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, M. Samsul mengakui, aksi kucing kucingan kerap dilakukan PKL saat petugas Satpol PP melakukan penertiban.
"Kegiatan (penertiban) ini sudah sering kita laksanakan, ini bukan kegiatan yang pertama, tapi sering kali. Hanya saja yang namanya PKL, termasuk pengemudi ojol banyak disini mereka ini kucing-kucingan. Begitu kita selesai melakukan penertiban mereka datang, dan kami juga tidak menunggu terus agar tidak melakukan pelanggaran perda," bebernya, Jumat 11 Februari 2022.
Untuk itu, pihak Satpol PP Kota Cimahi merubah polanya diganti dengan menempatkan sejumlah petugas di kawasan Jalan Raden Demang Hardjakusumah.
"Polanya kita rubah. Pola lama kita ganti, kita menanam orang, kita tanam 7 orang anggota kami disini, dari mulai pagi sampai sore. Nanti jam 4 sore ganti sift berikutnya, karena yang membikin ini semrawut ini di jam jam kerja, jam setengah 8 sampai jam 4, manggrib sampai malam disini relatif lebih amanlah ya, tidak terlalu banyak kendaraan yang melintas," terangnya.
Dengan perubahan pola pengawasan, lanjut Samsul, diharapkan masyarakat bisa lebih tertib. "Kita uji coba dulu dengan patroli, dan pengawasan. Harapannya taman Pemkot ini bisa menjadi destinasi yang nyaman untuk masyarakat," ucapnya.
Fery (32), seorang warga menyambut baik dengan adanya penempatan personel Satpol PP di kawasan Jalan Raden Demang Hardjakusumah.
"Iya biasanya disini banyak pedagang yang jualan, jadinya terlihat semerawut. Apalagi ini kantor Pemkot Cimahi harus terlihat nyaman dan indah," ujarnya.
Ia berharap keberadaan personel Satpol PP di kawasan tersebut tidak hanya sesaat, tapi berkala.
"Jangan sampai dua atau tiga hari ditempatkan perugas, nantinya ngga ada lagi. Kalau petugas ngga ada, pasti para pedagang juga kembali berjualan," tuturnya.***
