Hanya di Negara Ini! Ibu yang Melahirkan Diberi Uang Sebesar Rp23 Juta

- 12 Februari 2022, 16:08 WIB
Ilustrasi melahirkan//pexels
Ilustrasi melahirkan//pexels /
GALAMEDIA  - Pemerintah Korea Selatan khususnya kota Seoul memberikan bantuan sebesar Rp.23 juta, untuk warganya yang baru melahirkan di tahun 2022.
 
hal ini diberikan karena untuk meningkatkan populasi di Seoul. Diketahui bantuan yang diberikan adalah sebesar 1.600 dollar AS (2 juta won) atau sekitar Rp.23 juta dalam bentuk voucher tunai.
 
Anggaran tersebut  merupakan bentuk salah satu subsidi persalinan yang telah ada dan di keluarkan oleh pemerintah Korea Selatan, dalam beberapa bulan terakhir.
 
 
Pada November 2021, di umukan oleh Layanan Asuransi Kesehatan Nasional bahwa, mereka akan memberikan voucher tunai sebesar 837 dollar AS (sekitar Rp.12 juta), kepada para ibu yang sudah melahirkan. 
 
Dan 1.172 dollar AS (Rp. 16,8 juta) kepada ibu yang baru melahirkan anak kembar.
 
Pihak Korea Selatan juga mencabut pembatasan yang mana mencegah orantua baru menggunakan voucher untuk membayar biaya pengobatan.
 
 
Diketahui agar mendapatkan bantuan itu, para orangtua harus memenuhi dan melakukan pendaftaran kelahiran anaknya, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2022.
 
Baru kemudian orangtua bisa mendapatkan voucher tersebut, secara online maupun offline dimpusat komunitas lokal. Adapun keberlakuan voucher tersebut, sampai akhir tahun 2022.
 
Kebijakan ini bertujuan untuk menaikan kembali angka kelahiran di Korea Selatan, khususnya di kota Metropolitan Seoul. pasalnya, pada tahun 2022 tingkat kesuburan Korea Selatan adalah 0,84.
 
 
Pada tahun 1960, tingkat kelahiran di Korea Selatan berada dalam skala tinggi, yakni dengan angka skala 6.
 
Namun seiring waktu, statistik tingkat kelahiran semakin bergeser. dan pada saat ini, negara Korea Selatan memiliki tingkat kesuburan yang paling rendah di dunia.
 
Hal ini di karenakan, milenial di Korea Selatan masih memikirkan utang dan kurangnya perumahan yang terjangkau.Dan karena itu, warga Korea Selatan kebanyakan belum berkeinginan membangun rumah tangga atau berkeluarga.
 
 
Pada Juli 2021, rendahnya tingkat kelahiran di Korea Selatan sangat mencolok. Sampai ratusan sekolah dikosongkan dan ditinggalkan karena kekurangan murid.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x