Baca Juga: MUI Serukan Stop Kekerasan, Pengusiran dan Penganiayaan Umat Islam di India
Tidak itu saja, ada kesatria yang kukuh dalam pendirian namun mati di medan perang, yakni Raden Gatotkaca.
"Dan bagaimana orang yang kukuh dalam pengabdian tidak pernah berbohong, ketika sekali berbohong keretanya patah, ialah Darma Kusumah,” tegasnya.
Tidak itu saja ada tokoh yang sering kali mengalami kegundahan berpikir dan berubah-ubah karena pengaruh bisikan, yaitu Arjuna.
"Begitu juga politik yang selalu mempengaruhi pimpinannya untuk menguasai orang lain, menginvasi orang lain, menghegemoni orang lain yaitu Sengkuni,” tambahnya.
Baca Juga: Kabah Metaverse Tidak Sah untuk Ibadah Haji dan Umroh, Berikut Penjelasan MUI
Ada juga tokoh-tokoh seperti Begawan Abiyasa yang berpihak pada Astina karena kewajiban kenegaraanya meski hatinya menolak.
“Tontonlah wayang, dengankahlah suara gamelannya yang penuh cinta, maka kita bahagia dalam falsafah dan makna," tuturnya.
Meski demikian Dedi mengatakan wayang bisa harap, kalau dimakan.
“Kalau saya sederhana saja. Benar itu pernyataan Pak Ustaz wayang itu haram. Betul sekali wayang kulit, wayang golek plus gamelannya haram. Haram kalau dimakan,” ujarnya.***