Seperti kita ketahui permintaan maaf PM Rutte ini dilakukan setelah adanya kajian yang dikeluarkan oleh tiga lembaga riset sejarah di Belanda. Kajian sejarah ini menemukan bahwa militer Belanda menggunakan kekerasan ekstrim, termasuk kepada masyarakat sipil secara sistemik dan tersebar masif, selama perang kemerdekaan 1945 -1949.
Baca Juga: Relawan RidwanKamilKita Sukabumi Gelar Deklarasi Ridwan Kamil For Presiden 2024
Investigasi ini juga mementahkan pandangan lama bahwa prajurit Belanda hanya terlibat dalam sejumlah kekerasan sporadis sebagai upaya mengambil alih kembali kendali koloni setelah Perang Dunia II.
Lebih lanjut Riset ini menunjukkan bahwa seringkali kekerasan ini memang disengaja, tidak hanya dilakukan militer Belanda, bahkan diketahui dan secara tidak langsung direstui oleh politisi, pegawai negeri dan hakim hakim Belanda.
Sehingga yang terjadi adalah keinginan kolektif untuk memaafkan, memberi pembenaran, menutupi dan membiarkan berlalu tanpa hukuman. Semua untuk tujuan yang lebih besar yakni memenangkan perang.
Basarah berharap agar permintaan maaf tersebut dapat meningkatkan kesepahaman antara pemerintah Indonesia dan Belanda serta merekatkan hubungan kedua negara yang memang punya hubungan sejarah panjang.***