Mendag Lutfi Bilang Harga Kedelai Naik Karena Babi China, YLKI: Aneh, Mestinya Evaluasi!

- 19 Februari 2022, 22:05 WIB
Mendag Lutfi Bilang Harga Kedelai Naik Karena Babi China, YLKI: Aneh, Mestinya Evaluasi!/Mendag Muhammad Lutfi
Mendag Lutfi Bilang Harga Kedelai Naik Karena Babi China, YLKI: Aneh, Mestinya Evaluasi!/Mendag Muhammad Lutfi /Dok. Humas Kemendag

Baca Juga: SERENTAK! Proyek Besar di KBB Mulai Dikerjakan 22 Februari 2022

Lebih lanjut, Mendag Lutfi menyampaikan kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya adalah 3 juta ton, sementara budi daya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi pun turut menanggapi pernyataan tersebut.

Menurut Tulus, pernyataan Mendag Lutfi tidak mencerminkan baiknya kinerja pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Jawab Keresahan Umat Soal Biaya Haji Rp45 Juta: Pasti Kami Koreksi

Sebab, Mendag dalam hal ini dinilai hanya menyalahkan kondisi dan tidak mengevaluasi kinerjanya.

“Kok jadi China dengan babinya yang dijadikan kambing hitam? Aneh, mestinya mawas diri dan evaluasi dong, kenapa kita masih menjadi importir abadi kedelai,” ucapnya dilansir Galamedia Sabtu, 19 Februari 2022.

Tulus memaparkan bahwa saat ini bahan tempe goreng dan tempe mendoan menggunakan 90 persen kedelai yang diimpor.

Baca Juga: Vice President Rans Cilegon FC Singgung Persikab Bandung, Rajiv: Sudah Waktunya Kembali Naik Kasta

Oleh karena itu, dia meminta agar Mendag Lutfi tidak lempar tanggung jawab.

Halaman:

Editor: Muhammad Ibrahim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah