Ia mengemukakan periode ulang gempa darat di sepanjang sesar Semangko ini cukup pendek waktunya. Beda dengan periode ulang gempa akibat subduksi lempeng di megathrust Mentawai.
"Karena itu, mitigasi harus terus diupayakan, tidak hanya menghadapi kemungkinan gempa dari megathrust Mentawai, tapi juga dari sesar Semangko, ujarnya dikutip Galamedia dari Antara.
Baca Juga: Tak Hanya Chef Arnold, Chef Juna Juga Ikut Pamit dari Master Chef Indonesia: I Need To Say Goodbye
Sebelumnya PMI Kabupaten Pasaman Barat mencatat terdapat tiga korban meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang daerah itu berkekuatan 6,2 pada Jumat berdasarkan data sementara yang dihimpun di lapangan.
"Sampai Jumat siang tercatat tiga orang meninggal dunia, luka parah 10 orang, luka ringan 50 orang," kata Ketua markas PMI Pasaman Barat Rida Warsa.
Selain korban jiwa, PMI juga mencatat terdapat 100 rumah rusak berat dan 300 rumah rusak ringan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tetapkan 1 Maret Sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara
Kemudian terdapat 5.000 jiwa warga yang mengungsi di 35 titik dan sarana umum seperti masjid dan perkantoran juga rusak.
Saat ini, PMI Pasaman Barat fokus melakukan evakuasi korban dengan ambulans, melakukan asesmen, pendirian pos kesehatan dan distribusi tenda.
Rida menyampaikan kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini adalah tenda pengungsian berupa tenda barak dan tenda keluarga, terpal, tim kesehatan, dapur umum, makanan siap saji, air minum, selimut, tikar dan family kit.