“Bukan Monash Australia, tetapi Monas Jakarta. Kelompok ini terbentuk karena mereka, beberapa orang mendemo Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terjadi pada 2 Desember 2016 lalu,” ungkapnya.
Menurut rekam jejak, PA 212 selalu saja mempunyai aroma konfrontasi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kalau kita melihat rekam jejak digital dari PA 212, itu selalu mempunyai aroma konfrontasi dengan pemerintah,” terangnya.
Baca Juga: Laga Persib Bandung vs Persiraja Digelar Malam ini, Teja Paku Alam: Laga yang Sangat Penting
“Tidak ada satu biji zarah pun dari PA 212 itu yang mendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Hampir tidak ada,” imbuhnya.
Bahkan, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Novel Bamukmin, kata Rudi gencar memusuhi pemerintah dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
“Bahkan beberapa tokohnya, termasuk Novel Bamukmin gencar memusuhi pemerintah bahkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman,” ucapnya.
Baca Juga: Aqiqah Ameena Hanna Nur Atta Sudah Digelar, Krisdayanti Beri Wejangan untuk Atta Halilintar
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) ini kemudian membahas beberapa kejadian ketika PA 212 tidak akur dengan Dudung.
Seperti pelaporan mereka Puspom TNI Angkatan Darat soal ‘Tuhan bukan orang Arab’ dari Dudung.