Network
GALAMEDIA - Berbicara mengenai Ibu Kota Negara (IKN) baru masih hangat menjadi pusat perbincangan publik.
Di tengah-tengah pembangunan IKN, beredar kabar bahwa gubernur se-Indonesia membawa air dan tanah dari masing-masing daerahnya ke IKN Nusantara.
Adapun air dan tanah tersebut, kabarnya akan dikumpulkan di sebuah wadah yang disebut ‘Kendi Nusantara’.
Baca Juga: INTM Cycle 2 Final Hari Ini, 17 Maret 2022 Mayoritas Penonton Dukung Helen Ketimbang Sarah
Sementara itu, berdasarkan penuturan Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, dirinya menjelaskan bahwa tanah dan air tersebut berkaitan erat dengan istilah Nusantara itu sendiri.
Lebih jauh, Heru mengatakan bahwa dari ujung Aceh hingga Papua mempunyai kearifan lokal yang berbeda-beda dan beragam.
Atas adanya pertimbangan tersebut, ritual 'Kendi Nusantara' itu pun lantas turut menuai sorotan dari berbagai pihak, termasuk mantan Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban.
Baca Juga: Sinopsis Aku Bukan Wanita Pilihan 17 Maret 2022: GAWAT! Bu Karina Panik, Nyawa Pak Brahma Tak Terselamatkan
Melalui akun Twitter pribadinya @MSKaban3, dirinya menilai bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) didirikan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan KETUHANAN YANG MAHA ESA," ujarnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @MSKaban3 pada Kamis 17 Maret 2022.
"Ingatkah saudara dalam pasal berapa UUD 45," tanyanya.
Dalam unggahan yang sama, dirinya lantas menyimpulkan bahwa NKRI bukan ‘Negara Kendi Ritual Ilusi’.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 17 Maret 2022: Reyna Mulai Berpaling ke Nino, Andin Sibuk dengan Askara
"Jadi ini negeri bukan ‘Negara Kendi Ritual Ilussi’,” katanya.
Perlu diketahui, salah satu gubernur yang turut berpartisipasi dalam ritual 'Kendi Nusantara' tersebut ialah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Ia membawa air dan tanah yang diambil dari tujuh sumber, di antaranya dari Panguripan, Jalatunda, dan Brantas.
Baca Juga: Didepan Pebalap Dunia Jokowi 'Ngotot' Pamer Motor yang jadi Saksi Bisu: Motor Ini Dengarkan Aspirasi Rakyat
Menurut penuturannya, ia membawa air dan tanah dari Keraton Barat dan Timur Majapahit, Kedaton, dan Gumitir.
Hal itu, kata Khofifah Indar Parawansa, sesuai dengan cita-cita Patih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa.***
