Perang Rusia vs Ukraina Terkini : Ukraina Menolak Menyerahkan Mauripol!

- 21 Maret 2022, 10:29 WIB
Kondisi Kota Mariupol di daerah perumahan setelah penembakan di tengah invasi Rusia ke Ukraina 3 Maret 2022.
Kondisi Kota Mariupol di daerah perumahan setelah penembakan di tengah invasi Rusia ke Ukraina 3 Maret 2022. /Twitter @AyBurlachenko/Reuters

GALAMEDIA - Kementerian pertahanan Rusia sebelumnya menetapkan batas waktu 5 pagi bagi kota Mariupol yang diperangi untuk menyerah.

“Letakkan senjata Anda,” Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, direktur pusat manajemen pertahanan nasional Rusia, mengatakan pada hari Minggu dalam sebuah pengarahan.

“Bencana kemanusiaan yang mengerikan telah berkembang. Semua orang yang meletakkan senjatanya dijamin bisa keluar dari Mariupol dengan aman.”

Dilansir dari Aljazeera, Mizintsev juga menambahkan bahwa pejabat lokal akan menghadapi "pengadilan militer" jika mereka tidak menyetujui persyaratan penyerahan.

Baca Juga: Gaet Fuji sebagai Model Video Klipnya, MV GO Kanda Brothers Sudah Ditonton 2,7 Juta Kali Lebih, Ini Liriknya

Namun Ukraina telah menolak proposal tersebut dengan wakil perdana menteri Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa "tidak ada pertanyaan" untuk menyerah.

"Tidak akan ada pertanyaan seputar menyerah atau meletakkan senjata," lapor kantor berita Pravda, mengutip keterangan Deputi Perdana Menteri Iryna Vereschuk pada Senin pagi, 21 Maret 2022.

"Kami sudah menginformasikan hal ini kepada Rusia," sambungnya, dikutip dari Global News.

Sebelumnya, Rusia meminta pasukan Ukraina di Mariupol untuk meletakkan senjata dan menyerah. Rusia mengatakan "bencana kemanusiaan buruk" sedang terjadi di Mariupol.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 21 Maret 2022: Pusing, Al Akhirnya Jauhkan Reyna dari Andin

Rusia mengatakan semua warga Mariupol yang menyerah akan mendapat jaminan untuk pergi dengan selamat melalui koridor kemanusiaan. Nantinya, koridor akan dibuka hari ini sekitar pukul 10.00 waktu Moskow.

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas kegagalan pembukaan koridor kemanusiaan.

Mizintsev, tanpa memaparkan bukti, mengatakan bahwa "bandit" dan "neo-Nazi" di Mariupol telah melakukan "terror massal" dan melakukan rentetan pembunuhan di seantero kota.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berpidato di depan parlemen Israel dan membandingkan invasi Rusia ke negaranya dengan kekejaman yang dilakukan oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II.

Baca Juga: Momen Anniversary 11 Tahun Pernikahannya dengan Raul Lemos, Ini Harapan Krisdayanti

Dia juga mengatakan bahwa negosiasi adalah satu-satunya cara untuk "mengakhiri perang ini".

Turki mengatakan Rusia dan Ukraina membuat kemajuan dalam pembicaraan untuk menghentikan perang dan bahwa kedua belah pihak "mendekati kesepakatan".

Sekitar setengah dari staf yang bekerja di Chernobyl sejak pasukan Rusia merebut lokasi itu bulan lalu telah diberhentikan oleh staf Ukraina lainnya.

Sebanyak 7.295 orang dievakuasi dari kota-kota Ukraina pada hari Minggu, kata para pejabat Ukraina, dengan empat dari tujuh koridor kemanusiaan bekerja.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x