Jokowi Jengkel Soal Pembelian Barang Impor, Kritik Menkes dan Mentan

- 25 Maret 2022, 18:44 WIB
Jokowi Jengkel Soal Pembelian Barang Impor , Sindir Menkes dan Mentan
Jokowi Jengkel Soal Pembelian Barang Impor , Sindir Menkes dan Mentan //Instragram.com/@jokowi

GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo menyinggung soal instansi pemerintah yang masih membelanjakan anggaran untuk produk impor.

Padahal, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam negeri masih bisa memproduksi barang yang dibutuhkan sejumlah instansi.

"Bodoh banget kita ini," kata Jokowi dalam Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, yang dikutip dari Antara, Jumat, 25 Maret.

Baca Juga: Sosialisasi Diet Kantong Plastik, Puluhan Ibu Rumah Tangga Sibuk Racik Minuman

Ia pun menyinggung sejumlah produk yang masih diimpor oleh instansi, salah satunya CCTV.

"Apa-apaan ini. Dipikir kita bukan negara yang maju, membuat CCTV saja beli impor," ujarnya.

Selanjutnya, Jokowi juga menyinggung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengimpor alat mesin pertanian.

"Menteri Pertanian. Traktor bukan high tech saja impor. Jengkel saya," ujarnya.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG, Ini Link Live Streaming Persib vs Persik di Liga 1

Begitu juga dengan pensil, kertas, buku tulis, kursi, dan laptop, masih menggunakan produk luar negeri.

Demikian pula dengan sepatu dan seragam tentara maupun polisi yang dibeli dari negara lain.

Presiden mengancam akan memberikan sanksi pada pemerintah daerah yang masih mengimpor barang.

Ia meminta Menteri Keuangan untuk memotong Dana Alokasi Khusus (DAK) serta menahan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk daerah yang belum membelanjakan anggaran untuk produk lokal.

Baca Juga: Link Nonton Live Streaming Gratis Persib Bandung vs Persik Kediri Hari Ini Pukul 18.00 WIB

Selanjutnya, Kepala Negara meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengganti direktur utama yang masih mengimpor.

Demikian pula dengan kementerian. Jokowi akan mengocok ulang menteri apabila masih mengimpor. "Kementerian, sama saja tapi itu bagian saya itu. Reshuffle," katanya.

Jokowi mengaku jengkel dengan kebiasaan  impor barang tersebut.

"Mau diteruskan? Mau saya umumkan kalau saya jengkel. Rumah sakit daerah impor, Kementerian Kesehatan impor, 'tak baca nanti karena sekarang gampang banget liat detailnya, saya lihat," tegasnya.

Baca Juga: 4 Keutamaan Bersedekah di Bulan Suci Ramadhan, Insya Allah Berkah!

"Saya kemarin dari Atambua, saya lihat traktor, alas intan, saya lihat seperti itu. Tidak boleh Pak Menteri, tidak boleh. Pensil, kertas, saya cek, impor, pulpen, apa ini?" katanya.

Jokowi menambahkan, "Kadang-kadang saya mikir, ini kita mengerti tidak sih? Jangan-jangan kita tidak kerja detail sehingga tidak mengerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor, jangan ini diteruskan, setop!"

Jokowi menargetkan hingga Mei 2022 dari total anggaran APBN sebesar Rp 526 triliun, APBD Rp 535 triliun, dan BUMN Rp 420 triliun, sebanyak Rp 400 triliun dapat digunakan untuk pembelian barang dari dalam negeri.

Baca Juga: Kerugian Capai Rp 1,5 Miliar, 12.000 Ekor Ayam Hangus Terpanggang

"Target nanti, syukur bisa sebelum 10 Mei, yang Rp 400 triliun itu bisa tercapai, ini sangat bagus sekali dampaknya akan ke mana. Hati-hati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tadi pagi saya cek baru Rp 2 triliun, ini kelihatannya ada yang tidak semangat di dalam kementerian," ungkapnya.

Jokowi pun mengkritisi pembelian kursi dan laptop yang  berasal dari impor.

"Mau impor kita? Kita sudah bisa bikin semuanya itu, sudah bisa bikin semuanya. Sudahlah jangan diteruskan. Artinya apa? Penambahan pertumbuhan ekonomi sudah ada di depan mata kita, kita mau mengerjakan atau tidak mau mengerjakan?" tegasnya.

Baca Juga: Kehadiran Pratama Arhan di Tokyo Verdy Dinilai Kuatkan Kerjasama Indonesia-Jepang

"Kalau mau mengerjakan artinya ada tambahan (pertumbuhan ekonomi) sehingga saya minta dan saya tidak mau ditawar-tawar lagi urusan Rp 400 triliun di Mei segera dorong UKM-UKM di daerah masuk segera ke e-katalog, masukkan sebanyak-banyaknya," pungkas Presiden.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah