Polemik Penundaan Pemilu 2024, Rocky Gerung Sebut Megawati Oposisi Presiden Jokowi

- 30 Maret 2022, 12:39 WIB
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. //ANTARA/Syaiful Hakim

 

GALAMEDIA - Polemik penundaan Pemilu 2024 atau perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi menjadi tiga periode saat ini masih menjadi bahan perbincangan sejumlah kalangan.

Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sudah menentang penundaan tersebut.

Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa penundaan Pemilu 2024 tidak sesuai dengan konstitusi Indonesia.

Menanggapi polemik tersebut, pengamat politik Rocky Gerung bahkan menyebutkan bahwa Megawati Soekarnoputri telah berubah menjadi oposisi.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Jelang Ramadhan 2022: Mempersiapkan Rohani untuk Menyabut Bulan Suci dengan Hati Bersih

Bahkan menurut Rocky Gerung, pihak Istana justru 'meledek' Megawati Soekarnoputri karena masih terus menggaungkan wacana penundaan Pemilu 2024.

"Ibu Mega tahu kekuatan dia, dan sebetulnya istana kan ngeledek bu Mega, kan bu Mega udah bilang 'udah nggak, jangan lagi, tutup lubang' eh ternyata masih terus," tutur Rocky Gerung, dikutip Galamedia dari kanal Youtube Rocky Gerung pada Rabu, 30 Maret 2022.

Rocky Gerung pun kemudian mengatakan bahwa saat ini yang sedang beroposisi adalah Megawati pada Presiden Jokowi.

"Ini sebetulnya politik Indonesia itu sekarang yang beroposisi adalah Ibu Mega pada Pak Jokowi, itu intinya tuh," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: 1.743 Knalpot Bising Dimusnahkan, Polrestabes Bandung Tidak Segan Penindakan

"Dan kita bisa nonton dagelan ini, dan kita tahu akhirnya apa nanti tuh yaitu uang akan mengalir banyak betul dan itu sebetulnya tanda yang paling bagus untuk mempercepat pembusukan," sambungnya.

Pengamat politik ini pun kemudian menyinggung sikap Presiden Soeharto yang dulu menjabat lebih dari dua periode.

"Dulu juga Pak Harto gitu kan terus menerus kebulatan tekad, bahkan macam-macam orang yang mungkin juga Pak Harto risih waktu itu, tapi yaitu kesempatan untuk menimbulkan kesan bahwa dia masih berkuasa semasa sekarang juga," ujarnya.

Ia kemudian mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia itu menginginkan reformasi agar etika demokrasi tumbuh ke arah yang lebih baik.

Baca Juga: SPS Award 2022 Berikan Penghargaan IPMA, InMA, IYRA, dan ISPRIMA, Salah Satunya Kepada Pikiran Rakyat

"Jadi nggak ada ide pada kekuasaan tuh selain mengikuti hal-hal yang buruk di masa lalu, padahal kita udah ingin agar supaya reformasi ini tumbuh dengan etika demokrasi yang maksimal tuh," kata Rocky Gerung.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x