Investigasi KEBAKARAN RSUD BANDUNG KIWARI Makan Waktu 3 Hari, Taat Tagore: Enggak Ada Asuransi

- 6 April 2022, 16:25 WIB
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat tinjau RSUD Bandung Kiwari hari ini Rabu, 6 April 2022. RSUD Bandung Kiwari kebakaran pada Selasa sore kemarin.
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat tinjau RSUD Bandung Kiwari hari ini Rabu, 6 April 2022. RSUD Bandung Kiwari kebakaran pada Selasa sore kemarin. /Humas Kota Bandung

GALAMEDIA - Pelaksana tugas Direktur RSUD Bandung Kiwari Taat Tagore mengatakan investigasi Terkait kebakaran yang terjadi di rumah sakit tersebut diperkirakan akan berlangsung selama tiga hari.

Kerbakaran terjadi pada sebuah alat filter udara atau Air Handling Unit (AHU) dan saat ini masih ada delapan alat.

"Apakah itu terkait semuanya ataukah bisa hanya beberapa ruangan saja yang jalan, yang paling aman tentunya setelah melalui pemeriksaan. Oh ruangan ini, AHU ini bisa menyuplai ke kamar ini bisa digunakan atau bagaimana, " ungkap Taat, Rabu, 6 April 2022.

Investigasi, ungkapnya, dilakukan tim kelistrikan dan pihak yang membangun sistem AHU. "Nanti ada tim kelistrikan dan yang membangun sistem AHU yang lebih kompeten, " ungkapnya.

Lebih lanjut Taat menjelaskan, fungsi AHU hampir sama dengan AC. Namun alat ini bisa memenej udara menjadi bersih steril dan tekanannya positif. Sehingga orang yang menjalankan operasi akan mendapatkan udara yang lebih nyaman karena telah di filter oleh AHU.

Baca Juga: Kemnaker Mereview Data Calon Penerima BSU 2022

"Dijamim udara yang keluar steril karena sudah dikelola mesin tadi. Mirip dengan AC tapi steril kalau AC kan kalau tidak," ungkapnya.

Meski AHU ini berkaitan dengan ruangan operasi, kata Taat, masih ada kegiatan operasi. Selama tiga hari tersebut, tindakan operasi pun masih dilakukan karena terdapat ruang darurat. Terlebih, RSUD Bandung Kiwari memiliki 8 ruang operasi besar dan 1 ruang operasi kecil.

"Agenda operasi ada, rumah sakit mah enggak mungkin enggak ada operasi. Jadwal operasi pasti ada gangguan yang bisa direncanakan bisa kita tunda, " ungkapnya.

Terkait kerugian akibat kebakaran tersebut, Taat memperkirakan mencapai kurang lebih Rp 1 miliar. Disinggung soal asuransi, Taat menyebut tidak ada.

"Enggak ada (asuransi) kelihatannya, " tandasnya.

Sebelumnya Pelaksana tugas Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meninjau lokasi pascakebakaran di RSUD Bandung Kiwari Jalan Kopo, Rabu, 6 April 2022.

Pihak rumah sakit menyebut akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab dari kebakaran tersebut.

Baca Juga: Resep Pecel Madiun Hidangan Khas Jawa Timur, Bisa Dipilih untuk Menu Buka Puasa Nanti

Seperti diketahui kebakaran terjadi di lantai 5 RSUD Bandung Kiwari pada Selasa, 5 April 2022. Dari peninjauan tersebut, diketahui sebuah alat filter udara untuk sterilisasi udara ruang operasi terbakar.

"Yang pasti harus diinvestigasi dulu, api ini bersumber dari apa, yang kemudian pelayanan terganggu atau tidak, terus apakah ada korban jiwa atau tidak, ternyata alhamdulillah tidak ada, pelayanan juga tidak terganggu. Tapi tentunya kita harus menunggu investigasi, tadi api ini bersumber apa," ungkap Yana.

Ia mengatakan, salah satu alat filter untuk udara, bagi keperluan sterilisasi udara di ruang operasi terbakar. Meski begitu, dipastikan pelayanan tidak terganggu.

"(Dugaan awal, red) Belum tahu, makanya itu harus diinvestigasi dari yang ahli lah," tuturnya.

Akibat kejadian ini, kata Yana, diperkirakan kerugian kerugian kurang dari Rp 1 miliar. Disinggung soal perbaikan alat, Yana belum mengetahui berapa lama bisa dilakukan.

Baca Juga: Ibu-ibu Wajib Tahu! Daftar Makanan Ini Tidak Boleh Dipanaskan Saat Sahur, Bisa Timbulkan Penyakit

"Belum tahu, harus diinvestigasi dulu. Mungkin kalau pesan alat sih enggak susah, cuma ini harus selesai dulu dan dipastikan sistem berjalan baik. Tapi yang pasti sistem alarmnya bagus, sistem pemadam internalnya juga bagus," kata Yana.

Akibat terbakarnya sebuah alat filter udara ini, ada beberapa ruang operasi yang terganggu. Namun, Yana kembali menegaskan pelayanan di RSUD Bandung Kiwari tidak terganggu.

"Ruang operasi, dari sekian banyak mungkin ada yang terganggu. Bisa kan dari delapan ruangan, mungkin ada berapa yang terganggu. Tapi prinsip pelayanan tidak terganggu, " terangnga.

Di sisi lain, Yana pun meminta masyarakat untuk waspada terhadap bahaya kebakaran. "Hati-hati korsleting listrikterutama kompor jangan suka ditinggal," terangnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah