Network
Baca Juga: Dikenal Playboy dan Flamboyan, Inilah Kisah Cinta Elon Musk Orang Terkaya di Dunia
Tidak sampai di situ, Dedi kemudian menemukan baskom yang ditutup oleh kain. Saat dibuka baskom tersebut berisi nasi sisa dan lontong. Rupanya nasi dan lontong itu adalah sisa makanan sang nenek.
“Iya ini tadi makan nasi sama lontong,” ucap sang nenek.
“Makan nasi pakai lontong inilah potret warga kita. Sekarang Emak bisa minta tolong cucunya buat masakin ikan ini ya. Ikannya bisa dipepes atau digoreng,” ujar Dedi.
Sebelum meninggalkan rumah Dedi memberikan sejumlah uang untuk bekal nenek tersebut dan membeli bahan pokok lainnya.
Di rumah lain Dedi bertemu seorang kakek yang sedang beristirahat karena sakit usai pulang dari mencari rumput untuk ternak. Kakek tersebut pun diminta berobat agar bisa kembali sehat dan beraktifitas normal.
Baca Juga: Sambut Hari Bhayangkara Ke-76, Polda Jabar Gelar Lomba Menembak
“Nanti Aki berobat saja langsung atau dokternya suruh ke sini, ya,” ujar Dedi sambil memberikan sejumlah uang untuk ke dokter dan menebus obat.
Menurut Dedi kegiatan pembagian ikan tersebut adalah untuk mendorong tingkat konsumsi yang saat ini masih rendah. Padahal warga Bekasi memiliki panganan khas yakni gabus pucung.
Dedi menilai program pembagian ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tersebut bermanfaat bagi warga. Sehingga ia berharap ke depan anggaran untuk program tersebut bisa ditingkatkan agar menyebar hingga pelosok daerah.
