Survey Menyebutkan Makin Banyak Orang Menghindari Berita Penting

- 15 Juni 2022, 13:40 WIB
Survey Menyebutkan Makin Banyak Orang Menghindari Berita Penting//pexels.com/cottonbro
Survey Menyebutkan Makin Banyak Orang Menghindari Berita Penting//pexels.com/cottonbro /

GALAMEDIA - Semakin banyak orang secara selektif menghindari berita penting seperti pandemi virus corona, invasi Rusia ke Ukraina, dan krisis biaya hidup.

Demikian menurut laporan yang dirilis Reuters Institute for the Study of Journalism pada Selasa, 14 Juni 2022.

Sementara mayoritas orang yang disurvei mengonsumsi berita secara teratur, 38 persen mengatakan mereka sering atau kadang-kadang menghindari berita penting.

Angka ini naik dari 29 persen pada 2017, ungkap Institut Reuters untuk Studi Jurnalisme dalam Laporan Berita Digital tahunannya.

Baca Juga: Sepeninggal Eril, Popularitas Nabila Ishma Kian Melejit, Tak Terduga Followers Instagramnya Jadi Segini

Sekitar 36 persen terutama mereka yang berusia di bawah 35 tahun mengatakan berita penting tersebut menurunkan kenyamanan suasana hati.

Kepercayaan pada berita juga menurun dan terendah di Amerika Serikat. Rata-rata, 42 persen orang mengatakan bahwa mereka mempercayai sebagian besar berita sepanjang waktu.

Angka tersebut turun di hampir separuh negara dan meningkat di tujuh negara.

"Sejumlah besar orang melihat media sebagai subjek untuk pengaruh politik yang tidak semestinya. Dan hanya sebagian kecil yang percaya bahwa sebagian besar organisasi berita menempatkan yang terbaik bagi masyarakat di atas kepentingan komersial mereka sendiri," tulis Direktur Institut Reuters Rasmus Kleis Nielsen.

Survei dilakukan secara daring terhadap 93.432 orang di 46 negara.

Baca Juga: Sinopsis Petualangan Sherina 2. Sherina dan Sadam Sudah Beranjak Dewasa

Pemirsa yang lebih muda semakin mengakses berita melalui platform seperti TikTok, dan memiliki koneksi yang lebih rendah terhadap nama produsen berita, menurut laporan tersebut.

Setiap minggu 78 persen anak berusia 18 hingga 24 tahun mengakses berita melalui aggregator, mesin pencari, dan media sosial.

Empat puluh persen dari kelompok usia tersebut menggunakan TikTok setiap minggu, dengan 15 persen mengatakan mereka menggunakannya untuk mencari, berdiskusi, atau berbagi berita.

Baca Juga: Nonton Drama Melur Untuk Firdaus Full Episode Sub Indo Lengkap Jadwal Tayang, Klik Link di Sini

Pertumbuhan jumlah orang yang membayar untuk berita daring cenderung menurun, sebagian besar langganan digital beralih ke beberapa produsen berita nasional.

Di 20 negara tempat pembayaran untuk berita tersebar luas, 17 persen responden survei membayar untuk berita daring apa pun, angka yang sama seperti tahun lalu.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x