Imbas PMK! Produksi Susu Sapi di Lembang Turun 40 Ton Per Hari

- 5 Juli 2022, 17:26 WIB
Truk pengangkut susu sapi milik KPSBU
Truk pengangkut susu sapi milik KPSBU /Dicky Mawardi/Galamedia/

GALAMEDIA - Sejak penyakit mulut dan kuku (PMK) sebulan lalu ditemukan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah 165 ekor sapi perah mati.

Tak hanya itu, akibat serangan PMK produktivitas sapi dalam menghasilkan susu menurun hingga 80 persen.

"Sebelum terjadi wabah PMK, produksi susu yang dihasilkan sekitar 20 ribuan ekor sapi mencapai rata-rata 125 ton per hari," kata Ketua Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Dedi Setiadi, Selasa 5 Juli 2022.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Alam di Bandung 2022, Cocok Isi Libur Sekolah

Namun, semenjak muncul PMK produksi susu turun 40 ton per hari. Sehingga kini produksinya sekitar 85 ton per hari.

"Susu sebanyak 40 ton itu setara dengan Rp300 juta. Itu berarti jika dihitung dari sebulan lalu, sudah kehilangan pendapatan miliaran rupiah," tandasnya.

Ia mengatakan, virus PMK penyebarannya sulit dikendalikan. Jika dalam satu kandang ada tujuh ekor sapi dan ada satu yang terjangkit PMK sudah bisa dipastikan enam ekor lainnya juga akan terkena.

Baca Juga: Link Nonton Melur Untuk Firdaus Episode 23 24 25 26 Sub Indo Resmi Lengkap Jadwal Tayang

"Kebersihan kandang harus terus dijaga, serta segera pisahkan sapi yang ternak PMK," sarannya

Diberitakan sebelumnya, sejak temuan pertama di Lembang sebulan lalu, sudah 7.000 ekor lebih sapi perah yang terjangkit PMK.

"Dari jumlah yang terkena tersebut, 5.000-an ekor sembuh. Sisanya ada 250 ekor yang dipotong paksa," ungkapnya.

Baca Juga: HEBOH! Iqbal 'Dilan' Ramadhan Pamer Foto Bareng Chris Hemsworth dan Taika Waititi

Sapi perah yang mati jumlahnya mencapai 165 ekor. Untuk mencegah penularan, sapi yang mati dikuburkan.

Diungkapkannya, sapi yang dipotong paksa dijual ke pedagang daging. Harga jualnya berkisar antara Rp5 juta -Rp10 juta per ekor.

"Padahal kalau sapinya dalam kondisi sehat, harga jual terendahnya Rp20 juta perekor dan tertinggi bisa sampai Rp30 juta per ekor," ujarnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x