Dedi Mulyadi Geram Temukan Banyak Tambang Batu di Garut Selatan

- 1 Agustus 2022, 10:57 WIB
Dedi Mulyadi Geram Temukan Banyak Tambang Batu di Garut Selatan.
Dedi Mulyadi Geram Temukan Banyak Tambang Batu di Garut Selatan. /Foto Dok Rilis Dedi Mulyadi/

GALAMEDIANEWS – Saat berkunjung ke daerah Garut selatan dalam rangka menghadiri sebuah kegiatan, Anggota DPR RI Dedi Mulyadi melihat banyak kawasan yang berpotensi longsor akibat banyak pohon yang ditebang dan penambangan pasir juga batu.

Padahal semestinya pohon tersebut jangan ditebang.

“Semestinya daerah ini tidak boleh lagi ada pohon yang ditebang. Andai kata ini kayu milih warga maka pemerintah bisa mengganti kayu itu dengan uang, karena (recovery) bencana lebih mahal daripada mengganti pohon itu,” ujar Dedi dalam rilis yang diterima galamedianews.

Baca Juga: Link Download MP3 Youtube Gratis di Savefromnet dan MP3 Juice Dicari, Unduh di Sini Legal

Dedi sebetulnya mengerti betul kebutuhan ekonomi warga yang melakukan penebangan. Apalagi kebanyakan pohon ditebang adalah yang sebelumnya ditanam oleh warga hingga warga merasa berhak menambang pohon tersebut tanpa berpikir panjang dampaknya.

Karenanya ia meminta pihak terkait mulai dari pemerintah daerah hingga kementerian untuk melakukan pencegahan bencana akibat hal tersebut. Salah satunya dengan membeli pohon warga agar tidak ditebang.

“Warga butuh duit karena merasa mereka yang menanam pohon, ganti duitnya yang tidak seberapa dengan dampak bencana. Kalau longsor bisa habis ratusan juta, miliaran lagi,” ujarnya.

Baca Juga: Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Segera Dikirim ke Indonesia

Di titik lain Dedi melihat dua unit alat berat yang diduga digunakan untuk menambang batu. Namun di lokasi sedang tidak orang dan penambangan terhenti.

Penambangan tersebut berada tepat di sisi jalan raya yang sangat membahayakan pengendara jika terjadi longsor. Tak hanya itu bekas tambang juga menutupi aliran air yang berpotensi meluap jika terjadi hujan deras.

“Pasti ini tidak berizin, mohon segera untuk ditertibkan karena daeran rawan,” kata prianya.

Dalam perjalanan tepatnya di Desa Sukarame, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Dedi kembali menemukan seorang pria sedang melakukan penggalian di lahan pinggir jalan yang juga berpotensi menyebabkan longsor. Pria bernama Furqon itu melakukan penambangan di lahan miliknya sendiri.

Baca Juga: EKSKLUSIF 25+ KODE REDEEM FF Hari Ini 1 Agustus 2022 Klaim Cuma Di Sini

Rupanya Furqon melakukan penambangan untuk menjual batu ke proyek pelebaran jalan di daerah Bungbulang. Ia mengaku sudah tiga kali mengirim batu ke sana. Untuk satu kali pengiriman ia mendapat uang Rp 250 ribu.

Meski sejak awal Dedi geram melihat banyaknya penambangan dan penebangan liar, namun cara unik ia gunakan untuk membuat mereka bertobat. Cara unik tersebut adalah dengan berbicara hati ke hati mengenai dampak lingkungan kedepannya.

“Ini potensi longsor gak? Sok pikirkan jangan pakai nafsu (karena uang) tapi pakai hati,” katanya.

Baca Juga: GRATIS 20 Ucapan Happy Girlfriend Day 1 Agustus Lengkap Bahasa Indonesia dan Inggris, Cocok untuk Pasangan

Setelah lama berpikir Furqon dengan wajah tertunduk mengiyakan jika yang dilakukannya bisa menyebabkan bencana. “Ya mungkin juga, karena namanya alam kan gak tahu,” kata Furqon.

Menurut Dedi saat musim kemarau dampak penambangan mungkin belum terasa. Namun jika sudah masuk musim hujan maka potensi longsor sangat besar. Terlebih lokasi tambang yang berada di pinggir jalan sangat membahayakan.

“Kalau ini longsor ada mobil lewat orang tertimpa mati bisa diganti uang gak? Batu ini punya fungsi menahan sama seperti tulang di tubuh manusia. Kalau tubuh tidak ada tulang bagaimana?,” ujar Dedi kembali.

Ia pun cukup kecewa dengan pemerintah mulai dari tingkat desa hingga kabupaten yang seolah ada pembiaran terhadap penambangan dan penebangan. Padahal jalur Pangalengan-Garut sejak lama dikenal sebagai daerah rawan longsor.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Agustus 2022: Siska Ternyata Orang Suruhan Elsa, Rendy Tahu Keisya Anak Nino

“Sok sekarang akang jujur ini ada potensi longsor gak? Akang sekarang ada niat gak untuk menghentikan tambang yang berpotensi merugikan banyak orang? Kalau longsor semuanya rugi, kalau ada kendaraan lewat orang bisa meninggal nanti hidupnya susah,” tanya Dedi pada Furqon.

Awalnya Furqon menolak untuk menghentikan kegiatan tersebut. Sebab ia butuh uang tambahan untuk membayar utang ke bank keliling. Sementara penghasilan Furqon dari berdagang hanya mampu untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari.

Dengan komunikasi hati ke hati, Kang Dedi kembali menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Furqon sangat membahayakan. Bahkan jika sampai terjadi longsor dan mengakibatkan korban maka Furqon bisa dipidanakan.

“Iya, Pak. Saya mau berhenti,” jawab Furqon yang diiringi salam dengan Dedi pertanda sumpah untuk menghentikan kegiatan penambangan.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x