Uji Sampel Hingga 3.000 per Hari, Pemprov Jabar Catatkan Rekor

- 22 Juni 2020, 14:33 WIB
Petugas dari TGTPP Covid-19 Subang saat melakukan rapid test di daerah Sukasari, Ahad (17/5/2020).
Petugas dari TGTPP Covid-19 Subang saat melakukan rapid test di daerah Sukasari, Ahad (17/5/2020). /


GALAMEDIA – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat telah mampu menguji sampel uji usap (swab test) melebihi 3.000 sampel dalam satu hari. Akhir pekan lalu, Pemprov Jabar bahkan menerima 3.156 sampel dahak dan cairan hidung tenggorok yang sudah terverifikasi.

Ribuan sampel tersebut berasal dari enam daerah. Yaitu Kabupaten Pangandaran, Kuningan, Garut, Tasikmalaya Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi, serta sampel lain seperti 88 siswa Papua.

Saat ini, Pemda Provinsi Jabar sedang menggelar Pekan Swab Massal di 17 kabupaten/kota melanjutkan uji usap di 10 daerah di kawasan Bodebek dan Bandung Raya yang melaksanakan PSBB Proporsional.

Baca Juga: Pasar Andir Bandung Siapkan Ruang Isolasi dan Berlakukan Ganjil-Genap

Targetnya pada pekan pertama 25.000 sampel dengan sasaran seluruh PDP, ODP, tenaga kesehatan, pedagang pasar, pemudik domestik dan dari luar negeri, serta kelompok rawan lainnya.

Menurut Ketua Divisi Pelacakan Kontak Deteksi Dini Pengujian Massal dan Manajemen Lab GTTP Covid-19 Provinsi Jawa Barat dr. Siska Gerfianti, pencapaian ini adalah rekor terbaru dan paling menggembirakan sepanjang penanganan Covid-19 di Jabar.

“Hari ini kami sedang merayakan bahwa mulai hari ini Labkes Jabar bisa memeriksa tes PCR lebih dari 3.000 sampel per hari,” ujar dr. Siska dalam siaran pers yang diterima galamedianews.

Baca Juga: Ditinggal Pasangan dan Kehilangan Telur Angsa Ini Mati Patah Hati

Pencapaian ini sungguh berarti dalam upaya Jabar dalam mempercepat penanggulangan Covid-19 terutama untuk melacak dan memetakan penyebaran virus yang pada gilirannya berimplikasi pada penanganan pasien positif di rumah sakit.

“Dengan kapasitas kita semakin meningkat, insyaallah tidak ada lagi bottleneck dalam PCR atau diagnosa, memberikan percepatan dalam mendapatkan hasil (tes), dan tentu saja penanganan pasien akan lebih cepat,” jelas dr. Siska.

Dr. Siska berharap rekor ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dari waktu ke waktu. Namun hal ini tidak dapat dilakukan jika tidak ada sampel yang masuk ke laboratorium.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Berisiko Terinfeksi Demam Berdarah Dengue

Untuk itu dr. Siska meminta partisipasi aktif masyarakat dengan sukarela dan terbuka dalam uji usap yang dilakukan di klinik kesehatan, mobile, maupun tes masif.  
 
Dalam uji usap ini, Labkes Jabar dibantu tim dari Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung. Khusus Unpad dilengkapi dengan mobile lab yang berhasil menjaring 461 sampel.

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x