Meminimalisir Ancaman Banjir di Kabupaten Bandung Lewat Sajiwa dan Satapok

- 2 Juli 2020, 13:12 WIB
kata Badega Lingkungan Kabupaten Bandung Jajang Mahmudin. (foto: Engkos Kosasih)***
kata Badega Lingkungan Kabupaten Bandung Jajang Mahmudin. (foto: Engkos Kosasih)*** /


GALAMEDIA - Badega sebagai relawan lingkungan terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait berbagai persoalan lingkungan. Di antaranya tentang sajiwa (satu rumah dua lubang cerdas organik). Selain itu satapok (sabilulungan tanam pohon kesayangan), minimal satu orang menanam dua pohon kesayangan.

"Kita dari Badega lingkungan turut mengawal program Bupati Bandung berkaitan dengan realisasi sajiwa dan satapok," kata Badega Lingkungan Kabupaten Bandung Jajang Mahmudin kepada galamedianews.com di Desa Ciparay Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Kamis 2 Juli 2020.

Ia berharap, dengan adanya dua program tersebut bisa secara masif dalam sosialisasinya kepada masyarakat, dengan melibatkan peran aparatur desa maupun kecamatan.

Baca Juga: Dituding Kasus Mobilnya Terbakar Hanya Rekayasa, Ini Kata Via Vallen

"Program sajiwa dan satapok ini harus terus disosialisasikan kepada masyarakat," ucapnya.

Untuk mengoptimalkan program sajiwa dan satapok itu, Jajang berharap, ada dukungan anggaran minimal Rp50 juta per desa per tahun. Dari besaran anggaran itu, sebesar Rp25 juta bisa digunakan untuk pembuatan lubang cerdas organik dan sisanya untuk penanaman bibit pohon.

"Dengan anggaran yang ada itu, khususnya untuk pembayaran hari orang kerja dalam pembuatan lubang cerdas organik," katanya.

Menurutnya, minimal dengan anggaran sebesar itu, satu desa dalam setahun bisa merealisasikan 1.000 lubang cerdas organik.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Buka-bukaan Soal Kondisi Perutnya, Begini Reaksi Nikita Mirzani

"Dengan banyaknya pembuatan lubang cerdas organik, dapat menanggulangi dan meminimalisir ancaman banjir. Terlebih lagi di Kabupaten Bandung itu mencapai 270 desa dan 10 kelurahan, satu lubang cerdas organik bisa menyerap air minimal mencapai 1 meter kubik. Jadi di kala turun hujan, air bisa terserap melalui lubang cerdas organik tersebut," kata Jajang.

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x