Dua Penumpang Kereta Komuter Positif Covid-19, Bima Arya: Transportasi Publik Belum Aman

- 10 Juli 2020, 16:32 WIB
Ilustrasi. (PIxabay.com/Fernandozhiminaicela)
Ilustrasi. (PIxabay.com/Fernandozhiminaicela) /

"Mudah-mudahan langkah antisipatif dan preventif ini bisa mencairkan penumpukan penumpang di stasiun," kata Bima.

Selama masa Pra-Adaptasi Kebiasaan Baru, Pemkot Bogor juga gencar melakukan tes usap baik di Stasiun Bogor maupun terminal. Hari ini, Pemkot Bogor melakukan uji tes usap kepada 200 masyarakat di sekitar Terminal Baranangsiang.

Baca Juga: Ashanty Posting Momen Ulang Tahun Aurel, Krisdayanti Jadi Sasaran Netizen

"Setiap minggu, kita akan gencarkan tes swab di terinal, dan tempat umum untuk mendeteksi secara dini sebaran Covid-19. Kami juga meminta agar sistem sif kerja di Jakarta dievaluasi dan bisa dikaji Menpan RB dan Gubernur Jakarta," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, hasil konfirmasi dua positif di Stasiun Bogor langsung ditindaklanjuti dengan pelacakan kontak. Sri menyebut, keduanya merupakan warga Bogor yang bekerja di Jakarta.

"Kita baru mendapatkan hasilnya tadi malam, terus kita langsung menghubungi yang bersangkutan, dan terus melakukan tracing dengan tim lacak di kelurahan," ujar Sri.

Baca Juga: Puluhan Nasabah Datangi Kantor Minna Padi Aset Manajemen Jabar

Temuan itu, lanjut dia, perlu diwaspadai karena berpotensi jadi klaster baru. Dari hasil pantauan Dinas Kesehatan Kota Bogor, kedua warga yang terpapar Covid-19 itu memiliki riwayat gejala ringan seperti batuk-batuk, dan meriang.

Mereka sudah minum obat, namun kondisinya tidak kunjung membaik dalam sepekan terakhir.

"Bisa disebut klaster kalau ada dua orang mobilitas dari luar. Jadi kalau memang itu ada dua, bisa disebut klaster, kalau tidak dari mana-mana cuma aktivitas rutin sehari-hari di situ," imbuhnya***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x