Ibu Rumah Tangga di Kota Bandung Rawan Terjerat Rentenir, Tahun 2023 OJK Siapkan Programnya

- 15 Desember 2022, 08:27 WIB
Ilustrasi rentenir, Ibu rumah tangga di Kota Bandung akan jadi fokus program OJK sebagai upaya meminimalisir rentenir
Ilustrasi rentenir, Ibu rumah tangga di Kota Bandung akan jadi fokus program OJK sebagai upaya meminimalisir rentenir /infografis kemenag/


GALAMEDIA NEWS- Ibu rumah tangga di Kota Bandung dinilai rawan terjerembab rentenir yang memang tiap hari mengintai kaum ibu warga Bandung.

Pemkot Bandung sendiri memang sudah berupaya supaya ibu rumah tangga di Kota Bandung tidak terjerat rentenir, salah satunya dengan program Kredit Melati.

Namun rupanya rentenir masih belum bisa dibendung yang sering menyasar ibu ibu, makanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam programnya di tahun 2023 akan fokus terhadap perempuan juga ibu rumah tangga, dalam hal ini bersinergi dengan tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Baca Juga: Kurnia Solihat Jadi Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Wina Sarinngsih Dilantik Jadi Anggota Dewan

"Ini program nasional OJK, seluruh OJK pada tahun 2023 fokusnya ke perempuan," kata Direktur Lembaga Jasa Keuangan ll dan Managemen Strategis OJK Regional Jawa Barat, Aulia Fadli dalam Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Bandung di Yello Hotel, Rabu 14 Desember 2022.

TPAKD sebagai agen perpanjangan tangan pemerintah mampu menggali potensi daerah. "Tahun 2022 ini,TPAKD Kota Bandung fokus melawan rentenir. Ini mendapat perhatian juga apresiasi khusus, karena rentenir itu wabah yang perlu dilawan bersama," katanya.

Dalam upaya selama ini OJK Regional Jawa Barat mengapresiasi upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mencegah renternir dan membantu permodalan warga Kota Bandung.

Kepala Bagian Kemitraan OJK Regional Jawa Barat, Iman Kadarusman menyampaikan, beberapa program Pemkot Bandung berhasil membuat masyarakat kembali pada ekonomi yang signifikan lebih baik.

"Seperti program Kredit Melati pada tahun 2022. Terdapat 2.236 pengaduan dan berhasil menyelesaikan 2.135 kasus renternir," katanya yang juga selaku Sekretariat TPAKD Kota Bandung.

Baca Juga: BERKAT GOL David da Silva, PERSIB BANDUNG Imbangi Dewa United di Laga Liga 1

Ia mengungkapkan, sampai bulan November 2022, Kredit Melati mampu merealisasi 587 debitur.

"Para debitur ini merupakan warga yang terjerat rentenir," ungkapnya.

Tak hanya itu, soal program Buruan SAE pun menjadi konsen TPAKD. Karena program ketahanan pangan ini mampu memberikan manfaat ekonomi yang mandiri.

"Buruan SAE mampu meningkatkan kepedulian ketahan pangan. Selain itu juga mampu mengoptimalisasi ekonomi mandiri," ujarnya.

Sedangkan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana juga mengapresiasi TPAKD Kota Bandung yang mampu melahirkan akses keuangan produktif.

"Akibat pandemi Covid-19 banyak warga terjerat rentenir yang berkedok koperasi. Kita melawan rentenir dengan hadirnya Satgas Anti Rentenir, di bawah kordinasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah," ujarnya.

Yana yakin TPAKD mampu melahirkan akses keuangan yang produktif, sehingga mampu mendorong masyarakat seperti para pengusaha atau pelaku UMKM.

Baca Juga: DOA Anak Tak Saleh Tak Berguna Bagi Orang Tua yang Sudah Meninggal? Ini Pandangan Imam Al-Ghazali

Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana mengatakan, perempuan tentunya memiliki peran strategis dalam pengelolaan keuangan, khususnya dalam rumah tangga.

"Literasi dan inklusi keuangan merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi setiap perempuan dalam pengelolaan keuangan agar terhindar dari masalah keuangan," katanya.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: Pemkot Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah