Hari Ini 41 Tahun Silam, Saddam Hussein Memulai Kepemimpinan di Irak

- 16 Juli 2020, 10:05 WIB
Saddam Hussein pada sebuah kesempatan di depan rakyatnya, Oktober 1995. (AFP)
Saddam Hussein pada sebuah kesempatan di depan rakyatnya, Oktober 1995. (AFP) /

GALAMEDIA - Saddam Hussein Abd al-Majid al-Tikriti adalah Presiden Irak pada periode 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003. Kekuasaannya berakhir setelah ia digulingkan dalam invasi Irak 2003 yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dan ditangkap oleh pasukan-pasukan AS pada 13 Desember 2003.

Saddam lahir di Al-Awja, Irak, 28 April 1937. Dalam bahasa Arab, nama Saddam berarti orang yang keras kepala atau dia yang menantang (di Irak nama ini juga digunakan sebagai istilah untuk bemper mobil).

Baca Juga: Pertamina Siap Produksi Green Diesel (D-100) Pertama di Indonesia

Dari wikipedia, nama Hussein (juga dibaca Husayn dan Hussain) adalah nama kecil ayahnya, Abd al-Majid adalah nama kakeknya, dan at-Tikriti berarti ia dilahirkan dan dibesarkan di (atau dekat) Tikrit. Ia biasa dipanggil Saddam Hussein, atau hanya Saddam untuk lebih singkatnya.

Saddam merupakan pemimpin Irak dan ketua Partai Ba'ath. Ia banyak mengambil kebijakan pan-Arabisme sekuler, modernisasi ekonomi, dan sosialisme Arab.

Pria dengan ciri khas kumisnya memainkan pernaan penting dalam kudeta 1968 yang membuat partainya lama berkuasa di negara itu. Sebagai wakil presiden di bawah sepupunya, Jenderal Ahmed Hassan al-Bakr yang lemah, Saddam memegang kekuasaan penuh.

Baca Juga: Warga Setuju Diberlakukan Denda bagi yang Tidak Pakai Masker

Khususnya terhadap konflik antara pemerintah dan angkatan bersenjata dengan membentuk pasukan keamanan yang menindas dan mengukuhkan wibawanya terhadap aparat pemerintahan.

Sebagai presiden, Saddam menciptakan pemerintahan yang otoriter dan mempertahankan kekuasaannya melalui Perang Iran-Irak (1980–1988) dan Perang Teluk (1991). Kedua perang itu menyebabkan penurunan drastis standar hidup dan hak asasi manusia.

Saddam Hussein. (wikipedia)
Saddam Hussein. (wikipedia)

Pemerintahan Saddam dituding telah menindas gerakan-gerakan yang dianggapnya mengancam. Khususnya untuk gerakan yang muncul dari kelompok-kelompok etnis atau keagamaan yang memperjuangan kemerdekaan atau pemerintahan otonom.

Baca Juga: Begini Curhatan Raffi Ahmad dan Yuni Shara Usai Bertemu Jokowi

Sementara ia dianggap sebagai pahlawan yang populer di antara banyak bangsa Arab karena berani menantang Israel dan Amerika Serikat. Sebagian orang di dunia internasional tetap memandang Saddam dengan perasaan curiga, khususnya setelah Perang Teluk 1991.

Setelah kekuasannya digulingkan, Saddam pun ditangkap. Pada 5 November 2006 Hakim Ketua Rauf Rasheed Abdel Rahman menjatuhkan hukuman mati dengan cara digantung kepadanya atas kejahatan terhadap umat manusia.

Pada 26 Desember 2006, Mahkamah Agung Irak menyatakan untuk segera melaksanakan vonis yang telah dijatuhkan. Pada 30 Desember 2006, Saddam dieksekusi. Ia meninggal di usia 69 tahun.

Baca Juga: Bos Transportasi Online Ditemukan Tewas dengan Kepala Terpenggal

Dua minggu kemudian, tepatnya pada 15 Januari 2007 dini hari, dua pembantunya yaitu Ketua Dewan Revolusioner Irak Awad Ahmed al-Bandar dan Kepala Dinas Intelijen Barzan Ibrahim al-Tikrit menjalani hukuman gantung.

Bahkan, Barzan yang merupakan saudara tiri Saddam dan berbadan gemuk kepalanya terlepas dari badannya saat menjalani eksekusi itu.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x