WASPADA! Aktivitas Gunung Bromo Meningkat, Masyarakat Diminta Menjauh

- 4 Februari 2023, 21:32 WIB
Gunung Bromo, Gunung berapi aktif di Jawa Timur yang memiliki ketinggian 2329 meter di atas permukaan laut (mdpl) telah mengalami peningkatan pada Sabtu, karena terlihat sinar api pada hari Jumat, 3 Februari 2023.
Gunung Bromo, Gunung berapi aktif di Jawa Timur yang memiliki ketinggian 2329 meter di atas permukaan laut (mdpl) telah mengalami peningkatan pada Sabtu, karena terlihat sinar api pada hari Jumat, 3 Februari 2023. /Pexels/Guntur Kresno/

GALAMEDIANEWS - Gunung Bromo, Gunung berapi aktif di Jawa Timur yang memiliki ketinggian 2329 meter di atas permukaan laut (mdpl) telah mengalami peningkatan pada Sabtu, karena terlihat sinar api pada hari Jumat, 3 Februari 2023.

Saat ini, status Gunung Bromo masih berada di level II atau siaga.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi PVMBG mengatakan dalam keterangan tertulis di lamannya, bahwa peningkatan aktivitas kawah Gunung Bromo diakibatkan karena teramati adanya sinar api dari dalam kawah berdasarkan pengamatan visual pada tanggal 3 Februari 2023 pukul 21.14 WIB.

Aries Setiawan, Supervisor Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo mendapatkan laporan terkait aktivitas Gunung Bromo.

“Kami mendapat tembusan laporan pers rilis terkait dengan meningkatnya aktivitas Gunung Bromo,” ujarnya.

Aktivitas Gunung Bromo dapat dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Bromo yang terletak di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga: PERSIB BANDUNG Tergeser PSM Makassar Usai Taklukkan Arema FC pada Laga Panas dengan 2 Kartu Merah

Aries mengatakan bahwa dari bibir kawah tercium bau belerang dan terdengar suara gemuruh. Selain itu terlihat asap kawah berwarna putih selama 1 minggu terakhir ini.

“Dalam rilis itu disebutkan bahwa bau belerang tercium kuat dari bibir kawah dan terdengar suara gemuruh. Asap kawah dalam 1 minggu terakhir teramati berwarna putih tipis hingga tebal dengan ketinggian 50-90 meter dari puncak,” ujarnya.

Paparan asap kawah tersebut Gunung Bromo membuat vegetasi pada dinding kaldera sebelah timur berwarna kuning dan menjadi kering.

Dirinya mengatakan bahwa dari hasil pengamatan kegempaan terlihat adanya tremor menerus dengan amplitudo 0,5-1 mm (dominan 0,5), gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal ikut terekam pada pengamatan itu.

“Hal itu menunjukan adanya proses fluktuasi tekanan di dalam tubuh Gunung Bromo yang disertai oleh aliran fluida ke permukaan,” ungkapnya.

Baca Juga: Tren Sigma Face Viral di TikTok, Ini dia Lirik Lagu dan Link Lagu Worth Nothing Twisted Ft. Oliver Tree

Aktivitas Gunung Bromo bisa mengakibatkan terjadinya erupsi freatik maupun magmatik disertai keluarnya abu dan batu yang bisa mencapai radius 1 km dari pusat kawah, disertai keluarnya gas-gas yang mematikan.

Setelah di cek secara menyeluruh pada tanggal 4 Februari 2023, tingkat aktivitas Gunung Bromo masih berada di Level II (Waspada).

“Masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung/wisatawan/ pendaki tidak memasuki area kawah dalam radius 1 km dari kawah aktif.”

Aries memperingatkan kepada masyarakat untuk tidak memasuki area sekitar Gunung Bromo.

"Kami akan selalu berkoordinasi dengan petugas Pos Pengamatan Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura terkait dengan perkembangan aktivitas Gunung Bromo," ujarnya.

Sebagai informasi, erupsi Gunung Bromo mengeluarkan abu, pasir, lapili yang terkadang bisa melontarkan lava pijar dan bom vulkanik.

Terakhir kali erupsi gunung tersebut terjadi pada bulan Juli 2019.***

Editor: Shiddik Zaenudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x