Bertemu OJK, Presiden Joko Widodo Minta Dukung Hilirisasi Sumber Daya Alam Laut

- 6 Februari 2023, 20:09 WIB
Ilustrasi./pixabay
Ilustrasi./pixabay /

GALAMEDIANEWS – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bertemu Lembaga Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Pertemuan itu berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 6 Februari 2023.

Presiden Jokowi mengimbau agar bangsa Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah pada sumber daya alam laut yang dimiliki oleh Indonesia.

"Jangan lupa, yang namanya sumber daya alam laut kita akan memberikan nilai tambah yang besar kalau kita juga hilirkan. Ingat bahwa dua per tiga Indonesia ini adalah air, adalah laut, adalah samudra. Luas lautan kita 3,25 juta km, besar sekali, potensinya belum kita apa-apakan," kata Presiden.

Baca Juga: Persib Bandung vs PSS Sleman Dihadiri Langsung oleh Menpora, Begini Kesannya Usai Menonton

Presiden Joko Widodo mencontohkan Indonesia sebagai eksportir nomor sumber daya alam satu rumput laut. Namun, Indonesia belum mampu mengolah komoditas tersebut menjadi bahan jadi, misalnya menjadi produk karagenan. Hal ini sangat disayangkan, karena nilai tambah akan meningkat jika sudah menjadi produk barang jadi.

Presiden Jokowi kemudian membandingkan dengan Negara Republik Rakyat Tiongkok atau RRT. Negara tersebut hanya mengandalkan impor rumput laut, namun bisa menjadi eksportir nomor satu karagenan.

“RRT tadi importir rumput laut nomor satu dan sekaligus eksportir nomor satu karagenan, ini yang harus kita tiru. Kita harusnya menjadi eksportir nomor satu bahan mentah, tapi juga eksportir nomor satu karagenan, harusnya seperti itu. Dan, nilai tambah yang ada di sini akan melompat,” jelas Presiden Jokowi.

Baca Juga: Arema FC Resmi Copot Jabatan Javier Roca Sebagai Pelatih Kepala, Ini Menjadi Kedua Kalinya dalam Semusim

Sementara di sektor perikanan, seperti sumber daya ikan tuna, cakalang, dan tongkol, Presiden Jokowi menyebut bahwa Indonesia merupakan eksportir nomor satu komoditas tersebut.

Namun sangat disayangkan, Indonesia juga merupakan negara nomor satu pengimpor tepung ikan. Oleh sebab itu, Presiden meminta agar produk tepung ikan yang dimana bahan baku nya ada di Indonesia dapat diproduksi di dalam negeri guna mengurangi impor tepung ikan.

"Lucu, sudah dorong keluar, kemudian kita impor lagi dalam bentuk tepung ikan. Apa enggak bisa sih kita menghilirkan ini, mengindustrialisasikan ikan kita menjadi tepung ikan? Sesulit apa, apa sulit banget sih? Ndak, kalau kita belum mampu ya gandeng partner. Saya selalu sampaikan gandeng partner, partneran, jangan ragu-ragu untuk masuk ke sana," papar Jokowi.

Baca Juga: Ramalan zodiak besok taurus 7 Februari 2023

Jokowi kembali memberi contoh negara RRT sebagai importir nomor dua tuna, cakalang, dan tongkol segar. Namun, negara RRT mampu menjadi produsen tepung ikan dan menjadi eksportir nomor empat tepung ikan.

Ia pun meminta kepada jajarannya untuk melihat berbagai potensi kekayaan laut lainnya yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi.

“Rumput laut, ikan tuna, cakalang, tongkol, udang, ini nilai tambahnya sangat berkali-kali menjadi pupuk chitosan, 27 kali nilai tambahnya," ujarnya.

Untuk itu, Presiden meminta agar OJK dapat memberi dukungan dan berperan dalam menyukseskan program hilirisasi pada berbagai komoditas karena program hilirisasi ini memiliki nilai tambah yang tinggi bagi perekonomian Indonesia.***

Editor: Usman Alwasim

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x