Rusia Klaim Kemenangan Besar di Luhansk, Ukraina: Itu Tidak Benar

- 15 Februari 2023, 21:47 WIB
 Perang Rusia dan Ukraina terus berlanjut. Pertempuran sengit terjadi di wilayah Luhansk.
Perang Rusia dan Ukraina terus berlanjut. Pertempuran sengit terjadi di wilayah Luhansk. /Reuters/

GALAMEDIANEWS – Pertempuran antara Rusia dan Ukraina belum juga usai. Kali ini sebuah pertempuran sengit terjadi di wilayah Luhansk, Ukraina. Pihak militer Rusia mengumumkan keuntungan medan perang.

Hal tersebut karena Ukraina mendesak bantuan militer yang lebih cepat. Rusia mengatakan pada hari Rabu pasukannya telah menembus dua garis pertahanan Ukraina yang dibentengi di front timur.

Usai terdesak, Ukraina menggambarkan situasi di sana sulit dan menyerukan bantuan militer yang lebih cepat menjelang serangan Rusia.
Dilansir dari media berita Reuters, Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, mengatakan bahwa Ukraina telah mundur dalam menghadapi serangan Rusia di wilayah Luhansk.

"Selama penyerangan, pasukan Ukraina secara acak mundur ke jarak hingga 3 km (1,9 mil) dari garis yang diduduki sebelumnya,” Kata Kementerian Pertahanan Rusia melalui aplikasi pesan Telegram. Lanjutnya, baris kedua pertahanan Ukraina di wilayah Luhansk juga berhasil di masuki oleh Militer Rusia.

“Bahkan garis pertahanan kedua musuh yang lebih dibentengi tidak dapat menahan terobosan militer Rusia,” Tulis Kementerian Pertahanan Rusia melalui aplikasi pesan Telegram.

Baca Juga: 19 Link Nonton Film Sub Indo Terbaru 2023 Bukan di Website Rebahin, Lk21, Indoxxi Legal Full HD

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia tidak merinci di bagian mana dari wilayah Luhansk serangan itu terjadi serta tidak dapat memverifikasi laporan medan perang secara independent.

Menurut Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah memukul mundur dan memberikan beberapa serangan Rusia di wilayah Luhansk. Namun tidak seperti yang diberitakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Menurut Gubernur Regional Luhansk Serhiy Haidai mengatakan Rusia memang mengerahkan alat berat dan memobilisasi pasukan ke Luhansk tetapi pasukan Ukraina masih mempertahankan wilayah tersebut. "Serangan datang dari berbagai arah dalam gelombang," kata Gubernur regional Luhansk Serhiy Haidai.

Haidai menambahkan bahwa Rusia berbohong kabar tentang pertempuran di wilayah Luhansk. "Mereka yang menyebarkan informasi yang diduga pasukan pertahanan kami telah mundur melewati garis perbatasan administratif (Luhansk) - ini tidak sesuai dengan kenyataan.” Ucap Gubernur regional Luhansk Serhiy Haidai

Sementara itu, Kremlin telah mengintensifkan serangan di wilayah selatan dan timur Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, dan serangan besar baru telah diantisipasi secara luas. Upaya utama Rusia difokuskan pada kota Bakhmut di provinsi Donetsk yang berdekatan dengan Luhansk.

Baca Juga: Chainsaw Man Chapter 120: Bagaimana Cinta Anyuta pada Denji berbeda dengan Keinginan Makima pada Pochita

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina tidak menyebutkan adanya kemunduran signifikan di wilayah Luhansk. Dikatakan unit Ukraina memukul mundur serangan di wilayah lebih dari 20 pemukiman, termasuk Bakhmut dan Vuhledar - sebuah kota 150 km (90 mil) barat daya Bakhmut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Selasa mengatakan Rusia sedang terburu-buru untuk mencapai sebanyak mungkin dengan dorongan terakhirnya sebelum Ukraina dan sekutunya mengumpulkan kekuatan. Menurut Zelinsky itulah mengapa Ukraina meminta bantuan persenjataan dengan cepat kepada NATO guna membendung serangan Rusia.

"Kecepatan dalam segala hal - mengadopsi keputusan, melaksanakan keputusan, pengiriman persediaan, pelatihan. Kecepatan menyelamatkan nyawa orang," Ucap Zelensky saat bertemu dengan para kepala pertahanan NATO bertemu di Brussel, Belgia. ***

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah