Antartika: Arus Hangat Menghancurkan Gletser Thwaites, Apa Konsekuensinya?

- 16 Februari 2023, 09:55 WIB
Arus hangat menghancurkan gletser Thwaites. Ilustrasi gletser ice nature
Arus hangat menghancurkan gletser Thwaites. Ilustrasi gletser ice nature /Pixabay.com/Luis Valiente/

Temuan penelitian tentang Gletser Thwaites

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters pada Desember 2021 menemukan bahwa Gletser Thwaites mengalami peningkatan laju kehilangan massa es, terutama di bagian bawah gletser. Hal ini disebabkan oleh air laut yang hangat yang mengalir di bawah gletser dan memecah es di bawahnya.

Pada akhir 2019 dan awal 2020, sebuah tim yang terdiri dari 13 ilmuwan dari Amerika Serikat dan Inggris menghabiskan waktu sekitar enam minggu di gletser, memantau garis dasar gletser (titik di mana gletser pertama kali bertemu dengan laut setelah meluncur dari gletser) dengan menggunakan kendaraan robot bawah air yang disebut 'Ice Fins', menambatkan data, dan sensor.

Penelitian ini merupakan hasil dari upaya penelitian internasional senilai 50 juta dolar AS selama beberapa tahun untuk lebih memahami gletser terbesar di dunia ini.

Hingga saat ini, para ilmuwan belum dapat mengamati titik kritis Thwaites yang sulit dijangkau. Namun, menurunkan 'IcifinS' ke dalam lubang sempit 587 meter mengungkapkan sesuatu yang penting: bahwa retakan di jurang gletser memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada pencairan gletser itu sendiri.

Baca Juga: Gunung Es Terbesar di Dunia Pecah dan Hanyut di Antartika, Ilmuwan Peringatkan Hal Ini

Baca Juga: Retakan Raksasa di Antartika Lahirkan Gunung Es Seukuran Manhattan, Dunia Terancam?

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh ilmuwan Cornell, Brittney Schmidt, menemukan bahwa ketika air hangat masuk ke dalam celah-celah dan celah lainnya, yang disebut teras, hal ini menyebabkan pencairan lateral lebih dari 30 meter per tahun.

"Air hangat memasuki bagian terlemah dari gletser dan merusaknya," jelas Schmidt. "Temuan ini menyoroti bahwa perubahan iklim telah menjangkau hingga ke Antartika."

Kabar baik dan kabar buruk

Halaman:

Editor: Imam Ahmad Fauzan

Sumber: DW News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah