DosenUII Yogyakarta Hilang, Jejak Digital Terakhir Ditemukan Berada di Turki, Ini Kronologinya

- 18 Februari 2023, 23:18 WIB
 Ilustrasi foto Pesawat Turkish Airline ketika hendak mendarat. Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), hingga Sabtu (18/02) sore waktu Indonesia masih belum diketahui keberadaannya/Nicolas Economou/NurPhoto/picture alliance/DW News
Ilustrasi foto Pesawat Turkish Airline ketika hendak mendarat. Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), hingga Sabtu (18/02) sore waktu Indonesia masih belum diketahui keberadaannya/Nicolas Economou/NurPhoto/picture alliance/DW News /

Tim dibagi menjadi tiga penerbangan berbeda. Namun Ahmad sendirian dalam penerbangan pulang ke Indonesia melalui Istanbul, Turki.

Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada sore hari tanggal 12 Februari 2023, tepat sebelum naik ke pesawat menuju Istanbul, dengan mengatakan "menunggu untuk naik pesawat".

Sejak saat itu, Ahmad tidak pernah mengirim pesan lagi. Beberapa upaya telah dilakukan untuk menghubunginya melalui berbagai saluran online, termasuk email, tetapi Ahmad tidak menanggapi satupun dari mereka.

Baca Juga: Seorang Remaja Selamat Setelah 248 Jam Tertimpa Reruntuhan Bangunan di Turki

Tanggal 13 Februari 2023.

Jejak aktivitas online di Turki terdeteksi pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00. Tidak ada jejak aktivitas online yang bisa dilacak setelah itu.

Tanggal 16 Februari 2023.

Menurut informasi lisan yang diberikan oleh Ahmad dan konfirmasi melalui pesan WhatsApp kepada istrinya, Ahmad akan mendarat dan tiba di Jakarta pada tanggal 16 Februari 2023 pukul 18:00 WIB.

Namun, adik Ahmad yang sudah menunggu di depan pintu bandara untuk menyambut kedatangannya tidak menemukannya. Setelah melakukan pengecekan ke pihak Angkasa Pura, nama Ahmad tidak tercantum dalam daftar manifes penerbangan.

Universitas Islam Indonesia (UII) masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airlines di Jakarta untuk membantu menentukan kota pendaratan terakhir. Universitas Islam Indonesia (UII) juga berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Norwegia dan Turki. Selain itu, pihak keluarga juga telah melapor kepada pihak kepolisian.

Halaman:

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: DW News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah