GALAMEDIANEWS - Pakar mengatakan chatbot kecerdasan buatan seperti ChatGPT mengubah cara belajar dan pengajaran.
Kecerdasan buatan ini mampu menghasilkan tulisan akademik yang tampak sempurna. Apakah ChatGPT merupakan ancaman, tantangan atau keduanya ?
Mengutip dari DW, Senin, ketika pertama kalinya Doris Wessels menggunakan ChatGPT hal tersebut dirasakannya seperti momen magis.
Baca Juga: Dosen UII Yogyakarta, Ahmad Munasir Terdeteksi Memasuki Wilayah Boston Amerika Serikat
Perkataan tersebut muncul dari seorang profesor bisnis informatika yang sudah meneliti Artificial Inteligent (AI) dan dampaknya terhadap pendidikan selama bertahun-tahun.
Tentang ChatGPT
ChatGPT dari AI dirilis ke publik pada tanggal 30 November 2022, oleh sebuah perusahaan bernama OpenAI. Siapa pun dapat berinteraksi dengan ChatGPT melalui browser internet.
Seseorang bisa bertanya atau memberikan arahan dan ChatGPT akan meresponnya ( untuk hampir semua hal). Dalam waktu 5 hari setelah dirilis, 1 juta orang telah mendaftar untuk menggunakannya. ChatGPT mengklaim mampu menjelaskan, memprogram dan debat seperti layaknya manusia.
Wessel dari Universitas Kiel yang berbasis ilmu pengetahuan terapan, terkagum-kagum dengan teknologi tersebut. "Seperti memasuki dunia lain," ujarnya.