Penjualan Hewan Kurban di Kab. Bandung Barat Menurun Drastis

- 22 Juli 2020, 18:30 WIB
/



GALAMEDIA - Perdagangan hewan kurban tahun ini menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.  Diperkirakan penurunan mencapai lebih dari 30 persen.

Salah seorang pedagang sapi kurban,  Dadang Alamsyah mengakui hampir sepekan menjelang Iduladha penjualan masih rendah. Sapi yang sudah laku terjual baru 4 ekor.

"Itupun tidak ada yang bayar cash. Baru uang panjar saja, ada yang DP Rp 1 juta padahal tahun lalu paling sedikit bayar setengahnya. Bahkan banyak yang kontan," kata Dadang di Ngamprah,  Rabu 22 Juli 2020.

Baca Juga: Fakultas Kedokteran Unpad Akan Rekrut Ribuan Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Tahun lalu, Dadang mampu menjual sampai 11 ekor sapi. Tapi sekarang baru empat ekor, Itupun  belum satupun yang membeli cash. "Perjanjiannya begitu sapi dikirim langsung dilunasi. Ada yang minta dikirim H-1, hari H dan H+1," ucapnya.

Ia menduga turunnya penjualan hewan kurban tak lepas dari dampak pandemi Covid-19. Berpengaruh pada sektor perekonomian hingga melemahkan daya beli masyarakat.

"Sekarang kan tidak ada ibadah haji, nah biasanya semakin banyak masyarakat yang tidak berhaji berpengaruh terhadap penjualan hewan kurban. Orang yang tidak menunaikan ibadah haji selalu melaksanakan penyembelihan hewan kurban.  Tapi kondisi sekarang,  sangatlah jauh berbeda," paparnya.

Baca Juga: Wakil Indonesia di PUBG Mobile World League Hanya Tempati Urutan Dua

Padahal, lanjut warga Kampung Karyalaksana RT 3/RW 5, Desa Mekarsari,  Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat ini harga sapi relatif stabil. Dia menjual dari kisaran Rp18 juta sampai Rp25 juta.

"Sapi yang saya jual jenis leces atau sapi perah jantan dan sapi limosin. Bobotnya ada yang 3 kuintal sampai 5 kuintal," ujarnya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x