Meski begitu, jajak pendapat baru-baru ini telah menunjukkan kurangnya antusiasme publik untuk menyelenggarakan event tersebut.
Pasalnya, kasus akibat virus menunjukkan kebangkitan di Jepang. Sejauh ini Jepang telah melaporkan 26.300 kasus Covid-19 dengan 989 kematian.
Sebagian besar yang mendukung ditunda atau dibatalkan mengatakan mereka tidak percaya pandemi tersebut dapat diatasi tepat pada waktunya untuk Olimpiade.
Baca Juga: Mengejutkan! Rekan Sekantor Mengaku Tahu Pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo
Di antara beberapa pilihan yang sudah disampaikan untuk penyelenggaraan Olimpiade pada masa pandemi adalah kemungkinan membatasi penonton, atau menggelar event secara tertutup.
Namun Mori mengatakan, mengurangi jumlah penonton akan sulit. Menurut dia, seperti ditulis Antara, menggelar event tanpa penonton bukan pilihan untuk saat ini.
Baca Juga: Skandal dengan Stafnya Terbongkar, Seorang Menteri di Selandia Baru Dipecat
"Jika ini satu-satunya cara untuk melakukannya, maka ini adalah sesuatu yang harus kita pertimbangkan. Jika itu terjadi, mungkin ada pembicaraan tentang pembatalan," terangnya.
Dengan sisa waktu satu tahun hingga Olimpiade yang dijadwal ulang, ada keraguan mengenai apakah penundaan akan cukup untuk mengatasi pandemi.***