Emil Diimbau Nego Pusat untuk Dapat dana Stimulan pengembangan pertanian

- 24 Juli 2020, 14:37 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Humas Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Humas Pemprov Jabar) /

 


GALAMEDIA - Ekonom senior dan juga mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli menegaskan wilayah Jawa Barat dianggap potensial untuk mengembangkan sektor pertanian, karena wilayahnya ditunjang sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang baik.

"Dunia termasuk Indonesia sangat membutuhkan sektor pertanian terutama pangan dan sayur-sayuran. Nah, Jabar sangat cocok mengembangkan bidang tersebut," ujar Rizal Ramli dalam siaran persnya, Jumat 24 Juli 2020.

Menururnya, jika pemerintah fokus pada pertanian, maka hal itu bisa mengantisipasi adanya ancaman kelangkaan pangan. Hal ini didasarkan pada kebijakan beberapa negara negara eksportir komoditas seperti Vietnam dan Thailand yang mengurangi kuota ekspornya ke beberapa negara termasuk Indonesia.

Baca Juga: Warga China Marah, Tuntut Beijing Tutup Konsulat AS di Hong Kong dan Macau Selain Chengdu

“Jadi, ini saatnya pemerintah untuk lebih serius menggenjot produk pertanian agar kita terancam kelangkaan pangan," tegas Rizal.

Ia menyarankan kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil segera bernegosiasi dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan dana stimulan pengembangan pertanian.

Selain itu, keberadaan akademisi dari kampus semacam Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) bisa diajak kerjasama dalam hal pengembangan riset bidang pertanian.

Baca Juga: Ngontrak Rumah Selama Tujuh Tahun untuk Memproduksi Obat Keras

Dikatakan, di Jabar banyak lahan. Jadi, fokus ciptakan stabilitas pangan. Riset di bidang pertanian juga perlu ditingkatkan karena Jabar memiliki banyak fakultas pertanian yang bagus.

Ia mencontohkan lahan petani di Taiwan kecil tapi produktivitasnya tinggi. "Pricingnya juga diatur oleh pemerintah dengan baik. Jadi kita jangan skeptis dengan keadaan. Jabar juga bisa,” tegas Rizal.

Sebelumnua, Gubernur Jawa Barat  Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa sektor pangan dan pertanian paling sedikit terdampak pandemi Covid-19 dengan persentase penurunan pertumbuhan ekonomi keduanya hanya 0,9 persen dari 4,1 persen.

Baca Juga: Pil 'Made in Kopo Permai' Disebut Bisa Bikin Orang Jadi 'Fly'

Sementara sektor yang paling terdampak perekonomiannya oleh pandemi global tersebut adalah sektor jasa dan manufaktur, dengan penurunan dari 7,2 persen menjadi 2,4 persen.

Maka dari itu, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar akan memaksimalkan sektor pertanian dan ketahanan pangan sebagai salah satu unggulan Jabar di masa depan dengan pemanfaatan teknologi digital.

Dari sisi ketahanan pangan, target Jabar adalah swasembada dengan mengurangi impor secara bertahap. Perdagangan antar daerah juga akan lebih dikendalikan dengan tidak bergantung pada mekanisme pasar. Hal lainnya adalah pemasaran dan pengembangan pangan pun harus memanfaatkan digitalisasi. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x