Dibayangi 'Gelombang Ketiga' Covid-19, RS di Hong Kong Terancam Kolaps

- 31 Juli 2020, 14:22 WIB
SEORANG karyawan Cathay Pacific Airways mengenakan topeng pelindung berbicara dengan seorang penumpang di Bandara Internasional Hong Kong pada 6 Februari 2020.*
SEORANG karyawan Cathay Pacific Airways mengenakan topeng pelindung berbicara dengan seorang penumpang di Bandara Internasional Hong Kong pada 6 Februari 2020.* /BLOMMBERG/

Awal tahun ini, tidak ada kasus penularan lokal di kota itu selama berminggu-minggu. Namun seiring kehidupan mulai kembali normal, peningkatan kasus penularan lokal pun tercatat.

Dikutip dari BBC News Indonesia, jumlah rata-rata kasus baru meningkat tajam dari satu digit pada awal bulan, menjadi lebih dari 120 sekarang.

Baca Juga: Usai Disebut Bertarif Rp 30 Juta, Vernita Syabilla Curhat di IG: Manusia Tidak Ada yang Sempurna

Satu profesor di Universitas Hong Kong mengatakan kasus bisa jadi bermunculan karena "cacat dalam prosedur di perbatasan Hong Kong".

"Pasien dari luar negeri mungkin membawa virus ke masyarakat yang mengakibatkan penularan lokal yang terjadi saat ini," kata Jim Dongyan ke situs berita Global Times.

Orang terakhir yang meninggal karena virus corona adalah seorang penghuni panti jompo tempat sedikitnya 45 infeksi telah tercatat.

Baca Juga: Anies Baswedan Sumbang Sapi Limosin, Beratnya 'Bukan Kaleng-kaleng'

Para ilmuwan telah mengungkapkan kekhawatiran bahwa galur virus yang tersebar di Hong Kong bisa menyebabkan kerusakan lebih besar.

Virus itu disebut tidak bermutasi selama setidaknya 22 hari. Artinya, ia bisa beradaptasi dengan baik pada manusia, yang membuatnya lebih mudah menular.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah