Menko PMK Minta Optimalkan USG untuk Cegah Stunting Sejak Dalam Kandungan

- 20 Maret 2023, 08:57 WIB
Menko PMK minta optimalkan USG untuk cegah stunting sejak dalam kandungan
Menko PMK minta optimalkan USG untuk cegah stunting sejak dalam kandungan /kemkes.go.id/

GALAMEDIANEWS - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melanjutkan penyisirannya dalam Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis 16 Maret 2023.

Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan pada tahun 2022 sebanyak 1,1% dari tahun 2021. Dimana pada tahun 2022, prevalensi stunting di provinsi ini mencapai angka 23,9%, berada di atas rata-rata nasional. Angka tersebut menempatkan Provinsi Kalimantan Timur berada di urutan ke-16 secara nasional.

Menurut Menko PMK Muhadjir Effendy dalam arahannya meminta seluruh puskesmas yang ada di Provinsi Kalimantan Timur untuk segera melengkapi USG dan Antropometri. Sehingga upaya pencegahan stunting yang diupayakan dapat berjalan secara maksimal.

Baca Juga: Menko PMK Akan Melakukan Konvergensi Program untuk Cegah Stunting dan Hapus Kemiskinan Ekstrem

Baca Juga: Stranas PK Percepat Integrasi Perencanaan Keuangan Negara Untuk Turunkan Kemiskinan Ekstrem

"Mohon puskesmas yang memiliki kekurangan USG dan Antropometri agar segera diajukan ke Kemenkes. Semoga pada beberapa minggu kedepan semua puskesmas sudah 100 persen memiliki kelengkapan yang memadai," ucap Menko PMK Muhadjir Effendy.

"Saya juga memohon agar fungsi USG lebih dioptimalkan untuk ibu hamil, karena kalau bisa diketahui sejak dalam kandungan, upaya pencegahan stunting dapat dilakukan lebih dini," tambahnya.

Menurut Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi kenaikan prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Timur disebabkan karena belum sinkronnya perencanaan program percepatan penurunan stunting di pusat dan daerah.

"Kami melihat tidak semua posyandu mempunyai alat ukur Antropometri. Lebih dari itu, kebutuhan akan air minum yang layak, air bersih, dan sanitasi yang baik juga belum sepenuhnya terpenuhi di sejumlah daerah," ucap Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi.

Baca Juga: IRONIS! 3.045 Rumah di 6 Kecamatan Kabupaten Bandung Belum Punya Jaringan Listrik, Ini Kata Bupati

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah turut menyampaikan persoalan yang dihadapi oleh wilayahnya. Dimana perilaku meminum Tablet Tambah Darah (TTD). Capaian TTD remaja putri kurang dari target Nasional (47,96%), sehingga menyebabkan anemia pada remaja putri masih tinggi sebanyak 30%.

"Kami masih berusaha mengoptimalkan sosialisasi konsumsi tablet tambah darah melalui MoU antara Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan guna menargetkan siswi di seluruh sekolah," ucap Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah.

Selain uraian permasalahan yang disampaikan tersebut, menurut Walikota Samarinda Andi Harun juga berharap adanya dukungan, tidak hanya dari pemerintah provinsi tetapi juga dari pemerintah pusat baik dalam bentuk peningkatan SDM maupun infrastruktur penunjang.

"Kami memerlukan pendampingan dan pelatihan teknis dari pemerintah pusat dalam meningkatkan kapasitas kelembagaan TPPS. Selain itu juga kami butuh dukungan pembangunan infrastruktur dari pusat berkaitan dengan USG dan Antropometri," ucap Walikota Samarinda Andi Harun. ***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: kemenkopmk.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah