Network
Seorang pedagang warung makan lain yang Bernama Sida usia 35 tahun mengaku akan mematuhi Pemkot Bekasi. Ia akan menutup seluruh makanan yang dipajang dengan tirai karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan ketika bulan Ramadhan tiba. "Enggak apa-apa kalau memang dibatasi, asal tetep dibolehin buka warungnya. Memang biasanya enggak ada pelarangan, sih," ucap Sida seorang pedagang warung makan di Bekasi.
Surat Edaran Pemkot Bekasi nomor 532/235-Disparbudpar tentang Tata Tertib Pelaku Usaha Jasa Kepariwisataan dan Hiburan Umum berbunyi, "Rumah makan/restoran/warung nasi/warung yang menyediakan makanan/minuman bagi yang tidak berpuasa agar tidak terlihat dari pandangan umum".
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, Abi Hurairah mengatakan hal ini untuk meningkatkan rasa persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama di Kota Bekasi. Selain itu, hal itu juga untuk menjaga suasana kondusif dan menghormati warga yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: Rekomendasi 8 SMA Negeri Terbaik di Batam Riau Berdasarkan Nilai UTBK, Sekolah Mana Saja?
Tak hanya pelaku usaha makanan, seluruh pelaku usaha tempat hiburan malam (THM) yang ada di Kota Bekasi. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, Abi Hurairah menghimbau tempat hiburan malam untuk berhenti beroperasi untuk sementara waktu selama bulan Ramadhan.
"Penyelenggaraan usaha kepariwisataan yang meliputi klub malam, panti pijat, karaoke, musik hidup, pub, billiard, panti mandi uap/sauna/spa dan hiburan umum lainnya tidak melakukan aktivitas atau tutup mulai sejak tiga hari sebelum bulan suci Ramadhan," ucap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, Abi Hurairah.
