Tumbuhkan Wirausaha IKM, Kemenperin Lanjutkan Program Santripreneur

- 4 Agustus 2020, 11:15 WIB
/

Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilakukan di enam pesantren, yakni Ponpes Fathul Ulum Kab. Jombang dengan kegiatan fasilitasi mesin dan peralatan konveksi, kemudian Ponpes Sidogiri Kab. Pasuruan dengan kegiatan bimbingan teknis dan pendampingan, serta fasilitasi mesin dan peralatan homecare dan kosmetik.

Berikutnya, Ponpes Assalaffiyyah Mlangi Sleman dengan kegiatan fasilitasi mesin dan peralatan konveksi, kemudian Ponpes Al-Imdad Kab. Bantul dengan kegiatan bimbingan teknis dan pendampingan serta fasilitasi mesin dan peralatan pengolahan sampah plastik.

Selanjutnya, Ponpes Darul Huffazhal Al- Matin Kab. Sukabumi dengan kegiatan workshop online manajemen WUB santri serta fasilitasi mesin dan peralatan konveksi, kemudian Ponpes Modern As Salam 2 dengan kegiatan workshop online manajemen WUB santri serta fasilitasi mesin dan peralatan konveksi.

“Fasilitasi mesin dan peralatan produksi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pondok pesantren sebagai unit bisnis yang baru pada pondok pesantren,” ungkap Gati.

Baca Juga: Pernikahan Rachel Maryam Sah Secara Hukum Negara Setelah Sidang Isbat Dikabulkan

Bina 75 Ponpes
Dirjen IKMA menambahkan, sejak tahun 2013, program Santripreneur telah membina sebanyak 75 pondok pesantren dan 9.988 santri. Upaya ini diyakini dapat menumbuhkan wirausaha sektor IKM dari lingkungan ponpes.

“Pesantren dan para santri yang ada di pondok merupakan potensi yang dapat dikembangkan dengan stimulus yang tepat guna dan tepat sasaran. Kami melihat banyak pesantren yang sudah dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren bahkan memiliki unit bisnis yang juga melayani kebutuhan luar pesantren,” paparnya.

Berdasarkan data Global Entrepreneurship Index 2019, Indonesia saat ini berada di peringkat 75 dalam hal kewirausahaan di antara 137 negara. Posisi Indonesia naik 14 peringkat dibanding tahun sebelumnya dan memiliki kenaikan peringkat tertinggi dibanding negara-negara ASEAN lainnya.

“Ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat, terutama bagi para santri untuk bersama-sama membangun ekosistem kewirausahaan yang lebih baik. Oleh karena itu, kami mendorong agar para santri selepas lulus dari pondok tidak hanya menjadi guru di Mushola atau Masjid tapi juga menjadi seorang Santripreneur,” terang Gati.

Baca Juga: Bukan Gif Bukan Video, Gambar Tak Berhenti Bergerak Netizen Dibuat Puyeng..

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x