Penggiat Anti Korupsi: Penangkapan Yana Mulyana oleh KPK, Hadiah Lebaran Bagi Masyarakat Kota Bandung

- 27 April 2023, 18:44 WIB
Yana Mulyana saat ditetapkan jadi tersangka.
Yana Mulyana saat ditetapkan jadi tersangka. /Instagram @officialkpk/

GALAMEDIANEWS - Penggiat Anti Korupsi Dedi Haryadi menyebutkan tertangkapnya Wali Kota Bandung Yana Mulyana oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan hadiah lebaran bagi masyarakat Kota Bandung.

Pasalnya, Dedi menilai, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana merupakan orang yang sangat ceroboh dalam melakukan tindakan korupsi secara langsung di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

"Wali Kota Bandung Yana Mulyana adalah orang ceroboh yang saya lihat, tetapi dengan adanya penangkapan yang dilakukan KPK terhadap beberapa pejabat di Pemkot Bandung merupakan hadiah lebaran bagi masyarakat Kota Bandung," ujar Dedi Haryadi selaku Penggiat Anti Korupsi yang sudah senior di Kota Bandung saat dihubungi Galamedianews pada Kamis, 27 April 2023.

Baca Juga: Sandiaga Uno Semakin Mesra Bersama Ganjar, Bisakah Jadi Cawapres dari PPP

Dedi juga menyindir, kinerja Yana Mulyana sebagai Wali Kota Bandung belum terlihat dalam memajukan program di Pemkot Bandung.

"Untuk saat ini kinerja dia (Yana Mulyana) belum terlihat semenjak menjabat sebagai Wali Kota Bandung menggantikan pak Oded (Alm). Tapi dia justru tertangkap KPK atas kasus pengadaan barang di Pemkot Bandung," ucap Dedi.

Bahkan, dikatakan Dedi, permainan Yana Mulyana dalam kasus pengadaan barang di Pemkot Bandung sangat ceroboh dengan cara bertemu secara langsung dengan para pengusaha.

Baca Juga: Ide Jualan 2023, Resep Donat Kukus Siram Dijamin Super Lembut dan Tanpa Telur Juga Mixer

" Sebagai Wali Kota Bandung kan bisa saja mamakai pihak ke-3, kenapa dia langsung yang turun tangan bertemu dengan para pengusaha, " tutur Dedi.

Disinggung terkait, kepala Dinas (Kadis) perhubungan Kota Bandung, Dadang Darmawan dan Sekretaris Dinas (Sekdis) Perhubungan Pemkot Bandung, Khairul Rijal serta pejabat lainnya yang ikut terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK. Dedi menyakini akan banyak lagi yang tertangkap jika pihak lembaga Antirasuah itu menyelidiki lebih dalam terkait kasus yang terjadi di Pemkot Bandung.

"Jika KPK mendalami terus kasus di Pemkot Bandung. Saya yakin ada kemungkinan bertambah lebih banyak lagi pihak yang terseret dalam kasus korupsi pengadaan barang tersebut," tutur Dedi.

Baca Juga: Review Film SEWU DINO tanpa Spoiler, Kisah Horor Mencekam dari Salah Satu Ilmu Santet paling Sadis!

Tindakan Korupsi Jelang Pilkada dan Pilpres 2024

Selain di Pemkot Bandung, Dedi menegaskan, KPK harus lebih gencar dalam menyelidiki perihal adanya tindakan kasus korupsi khususnya di tingkat pemerintahan. Hal itu di karenakan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang,

"KPK harus menyelidiki juga di tingkat pemerintahan lainnya, karena tidak menutup kemungkinan adanya pelanggaran di tingkat pemerintahan saat ini, apalagi menjelang Pilkada dan Pilpres 2024, tentunya butuh logistik dan dana yang pastinya sangat banyak," ujar Dedi menegaskan.

Baca Juga: Heboh Semburan Api di Rest Area Tol Cipali, Badan Geologi Turunkan 3 Tim Ahli ke Lokasi, Begini Hasilnya

Mengenai Ema Sumarna yang sudah di tunjuk Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kota Bandung, Dedi menjelaskan, penunjukan tersebut memang sangat tepat dalam melilih sosok seperti Ema Sumarna.

Lebih lanjut, Dedi menerangkan, bahwa Ema Sumarna sudah sangat senior menjadi pejabat di Pemkot Bandung.

"Tentunya pemilihan Ema Sumarna sebagai Plh Kota Bandung sangat tepat, karena Ema sebelumnya adalah Sekda, dia sudah sudah senior di Pemkot Bandung, " kata Dedi Haryadi menandaskan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Pembangunan Transportasi Publik di Cekungan Bandung jadi Prioritas

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung serta pejabat lainnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan (KPK) pada Jumat malam (14/4/2023).

KPK menyebut OTT tersebut digelar dalam rangka penindakan terhadap kasus dugaan tindak pidana korupsi suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah