Kinerja Disdik Jabar Lamban, PPDB 2023 Rentan Komplain

- 9 Mei 2023, 08:38 WIB
Ketua Umum LBP2, Asep B Kurnia atau Aa Maung./dok
Ketua Umum LBP2, Asep B Kurnia atau Aa Maung./dok /

GALAMEDIANEWS - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 dalam waktu dekat akan dimulai. Di Jabar, persiapan PPDB 2023 dinilai terlalu lamban.

Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jabar, menyoroti kinerja Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar yang terkesan adem ayem. Sejauh ini, LBP2 menilai persiapan PPDB 2023 belum terlihat.

"Di tahun ini saya lihat Disdik Jabar memang terkesan sangat lamban dalam mempersiapkan PPDB 2023," kata Ketua LBP2, Asep B Kurnia, Selasa, 9 Mei 2023.

Baca Juga: Ahok Divonis 2 Tahun Penjara, Hari Ini 6 Tahun Lalu Dinilai Terbukti Penodaan Agama

Baca Juga: Anak Hilang di Subang Kata Wirang Birawa Gara-gara Dibawa Seseorang, Benarkah?

Dikatakan pria yang akrab disapa Aa Maung ini, perbedaan persiapan PPDB 2023 jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sangat mencolok.

Tahun lalu saja, ujar dia, jauh-jauh hari sudah dilakukan sosialisasi terutama bagi para peserta atau orang tua murid yang akan mendaftarkan ke sekolah-sekolah.

"Tapi PPDB tahun ini, banyak sekali yang menanyakan kapan waktu pelaksanaaan, kapan awal mulai dilakukan pendaftaran," ungkap Aa Maung.

Aa Maung menuturkan, permasalahan dalam proses PPDB akan selalu ada. Ia khawatir masalah yang muncul akan lebih besar melihat persiapan PPDB 2023 yang begitu minim.

"Dulu saja ketika persiapan sangat matang, masalah yang muncul begitu banyak. Apalagi sekarang saat persiapan lamban, saya menduga akan lebih banyak masalah atau polemik yang terjadi pada pelaksanaannya nanti," paparnya.

Baca Juga: Warga Bandung Diduga jadi Korban Manipulasi Bank, Beli Rumah Miliaran Rupiah Ternyata Lahannya Masuk GSB

Meski begitu, ia mengetahui dari media jika secara internal di lingkungan Disdik Jabar sudah dklakukan sosialisasi terkait PPBD 2023 untuk jenjang SMA/SMK.

"Informasinya aturan yang dipakai sama dengan aturan PPDB 2022. Ini jadi masalah baru," katanya.

Aa Maung menilai, jika aturan yang dipakai sama dengan PPDB 2022, maka akan menjadi 'bom waktu' terjadinya masalah.

"Disdik harus melihat bahwa yang akan mendaftar itu bukan yang pernah mendaftar PPDB di tahun kemarin. Semua pesertanya baru bahkan orang tua mungkin belum pernah sama sekali mengalami anaknya mendaftar ke tingkat sekolah SMA atau sederajat," tuturnya.

Baca Juga: Fakta Terbaru Anak Hilang di Subang Diungkap Sopir Travel, Bisa jadi Kunci Mengungkap Misteri?

Dengan aturan yang masih menggunakan tahun sebelumnya, Aa Maung menilai kesiapan Disdik Jabar terlalu lamban. Ia bahkan memprediksi akan banyak komplain dan akhirnya terjadi kekisruhan disetiap wilayah kabupaten/lota.

"Dinas Pendidikan Jawa Barat terlihat adem-adem bae atau terkesan santai," ujar Aa Maung.

"Seharusnya, seperti tahun sebelumnya mereka melibatkan berbagai macam unsur atau stakeholder yang ada seperti penggiat, praktisi, para aktivis, agar bisa meminimalisir persoalan yang akan terjadi. Tidak seperti sekarang ini terkesan terlalu percaya diri bahwa PPDB akan berjalan baik dan lancar justru saya berpikiran akan sebaliknya," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah