Presiden Joko Widodo Pimpin Hari Kedua KTT ASEAN Ke 42 di Labuan Bajo, Bahas Dua Poin Penting Ini

- 11 Mei 2023, 12:54 WIB
Presiden Joko Widodo pimpin rapat di hari kedua KTT ASEAN Ke 42 Labuan Bajo
Presiden Joko Widodo pimpin rapat di hari kedua KTT ASEAN Ke 42 Labuan Bajo /YouTube Sekretariat Kabinet RI/

GALAMEDIANEWS – Hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 Tahun 2023 di Labuan Bajo, Presiden Joko Widodo pimpin sesi rapat yang dilangsungkan.

Dalam kesempatannya memimpin rapat KTT ASEAN ke-42 di hari kedua yang berlangsung pada Kamis, 11 Mei 2023 di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur tersebut, Presiden Jokowi membahas dua isu penting.

Diantara dia isu penting yang disampaikan Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut adalah perihal reviu implementasi Five-Point Consensus di Myanmar serta  ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Presiden Jokowi menegaskan terkait situasi di Myanmar, bahwa sebagai negara yang memegang keketuaan ASEAN, Indonesia akan terus mendorong langkah maju dari implementasi Five-Point Consensus.

“Saya harus berterus terang bahwa implementasi Five-Point Consensus belum ada kemajuan yang signifikan, sehingga diperlukan kesatuan ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah ke depan,” ujar Presiden Jokowi sebagaimana dikutip GalamediaNews dari setkab.go.id.

Selanjutnya, Presiden Jokowi juga mendorong dan menyerukan adanya dialog inklusif sekaligus penghentian kekerasan di Myanmar.

Indonesia juga akan terus berupaya memfasilitasi bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di Myanmar bersama dengan pihak terkait.

“Melalui engagements dengan berbagai pihak, mendorong terciptanya dialog yang inklusif, kemudian menyerukan penghentian kekerasan, dan memfasilitasi penyelesaian lewat Joint Needs Assessment melalui AHA Centre dan juga menyalurkan bantuan kemanusiaan,” ujar Presiden selanjutnya.

Bukan hanya itu saja, di hadapan para pemimpin ASEAN yang hadir, Presiden Indonesia tersebut juga menyampaikan harapan perihal isu Myanmar agar tidak sampai menghambat percepatan pembangunan komunitas ASEAN.

Hal ini lantaran menurutnya, percepatan pembangunan komunitas ASEAN tersebut merupakan hal yang sangat ditunggu oleh masyarakat ASEAN.

“Ingin saya pastikan bahwa isu Myanmar tidak boleh menghambat percepatan pembangunan komunitas ASEAN, karena pembangunan komunitas ini sangat ditunggu oleh masyarakat ASEAN,” tambahnya.

Sementara itu, terkait implementasi AIOP, Jokowi menekankan perlunya sebuah kerja sama yang konkret dan inklusif untuk mengurangi terjadinya ketegangan di Indo-Pasifik.

“Salah satunya dapat melalui ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum (AIPIF) sebagai platform kerjasama konkret bersama negara mitra,” sambungnya. *** 

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: YouTube Sekretariat Negara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x