Network
GALAMEDIA - RB Leipzig dan Paris Saint Germain akan saling berhadapan pada babak semifinal Liga Champions Eropa di Stadion Da Luz Portugal, Rabu 19 Agustus 2020 pukul 02.00 WIB dini hari nanti.
Ini merupakan pertemuan keduanya di laga semifinal Liga Champions Eropa. Bagi Leipziq hal ini lebih istimewa. Pasalnya, klub yang baru berdiri 2009 telah mampu mencapai semifinal Liga Champions Eropa.
Sedangkan bagi PSG, ini merupakan kesempatan bagi Les Parisiens untuk menunjukan kelasnya di level Eropa. Karena meski bertabur bintang, PSG belum pernah mengangkat tropi si kuping besar. Terakhir kali PSG mencapai semifinal yaitu pada musim 1994/1995.
Baca Juga: Bisa Membantu Pengobatan Lebih Dini, Peneliti Ungkap Urutan Gejala Penderita Virus Corona
Pelatih PSG, Thomas Tuchel mengatakan, timnya memang layak untuk tampil di semifinal.
"Kami di sini karena pantas mendapatkannya. Kami memainkan musim yang hebat dan bekerja sangat keras, menangani setiap pertandingan dengan serius," katanya di situs resmi Liga Champions.
"Kami tidak akan berbicara tentang masa lalu. Kami haus akan kesuksesan. Kami ingin membuat kerja keras yang telah kami lakukan untuk membuahkan hasil," imbuhnya.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Virus Corona, Bill Gates Ingatkan Ancaman Penyakit Mematikan Lainnya
Kendati demikian, Tuchel menyebut, Leipziq bakal berusaha keras memenangkan laga. "Mereka berani, tim muda dan cepat. Kami memiliki gaya kami, mereka memiliki gaya mereka," sebutnya.
Sedangkan Pelatih RB Leipzig, Julian Nagelsmann menegaskan, timnya akan bersuaha memangkan pertandingan nanti.
"Para pemain benar-benar memiliki keinginan untuk menang, kami lapar dan saya dapat melihatnya di wajah mereka. Kami ingin mengambil langkah berikutnya dan siap," tuturnya.
Baca Juga: Rayakan 20 Tahun Hybrid Theory, Linkin Park Bakal Rilis Album Edisi Khusus
"Anda tidak dapat meramalkan apa yang bisa dilakukan Neymar dan Mbappé, mereka adalah pemain top. Kami perlu mempertahankan mereka sebagai sebuah tim. Ini akan sulit tetapi kami harus membuat mereka bekerja dan menempatkan mereka di bawah tekanan. Sepakbola menarik ketika kedua belah pihak suka menyerang," lanjut Nagelsmann.***
