Di Tengah Pandemi Virus Corona, Bill Gates Ingatkan Ancaman Penyakit Mematikan Lainnya

- 18 Agustus 2020, 09:24 WIB
Bill Gates/ Tangkapan Layar YouTube/Bill Gates
Bill Gates/ Tangkapan Layar YouTube/Bill Gates /

GALAMEDIA - Pendiri Microsoft Bill Gates mengingatkan bahaya nyamuk di tengah kebanyakan orang saat ini lebih memfokuskan diri pada masalah pandemi Covid-19 (virus corona).

Disebutkan, serangga paling mematikan di dunia ini masih berkeliaran di tengah pandemi.

"Nyamuk tidak mempraktikkan jarak sosial. Mereka juga tidak memakai topeng. Saat COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, penting untuk diingat bahwa hewan paling mematikan di dunia belum berhenti selama pandemi ini," kata Gates dalam blognya Selasa 18 Agustus 2020.

Sebagian besar kematian akibat nyamuk malaria terjadi di negara-negara termiskin dengan sistem kesehatan terlemah. Saat ini mereka menghadapi beban tambahan untuk menghentikan virus Corona.

Di banyak negara ini, kasus Covid-19 cenderung mencapai puncaknya pada waktu yang paling buruk yakni puncak musim penularan malaria.

"Selama wabah Ebola 2014 di Afrika Barat, penyakit endemik seperti malaria, tuberkulosis dan HIV/AIDS menyebabkan lebih banyak kematian daripada Ebola karena epidemi tersebut mengganggu sistem perawatan kesehatan setempat. Pejabat kesehatan khawatir hal yang sama bisa terjadi dengan COVID-19," terang Gates.

Baca Juga: Taman Kanak-Kanak Nyaris Terbakar Akibat Serangan Balon, Jet Tempur Israel Terus Bombardir Gaza

Penerapan lockdown dan social distancing efektif mencegah meluasnya wabah Corona, namun di lain sisi telah mempersulit petugas kesehatan untuk memberikan pencegahan dan pengobatan malaria di banyak bagian Afrika.

Imbas lainnya gangguan terhadap pasokan alat-alat penting malaria, seperti kelambu, obat anti-malaria, dan tes diagnostik cepat yang telah berperan dalam mengurangi kematian akibat malaria hingga lebih dari setengahnya sejak tahun 2000.

"Analisis pemodelan baru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa jika layanan pencegahan dan pengobatan malaria sangat terganggu oleh pandemi, kematian akibat malaria di sub-Sahara Afrika akan mencapai tingkat kematian yang tidak terlihat sejak tahun 2000.Pada tahun itu, diperkirakan 764.000 orang meninggal karena penyakit malaria di Afrika, kebanyakan anak-anak," ujar salah satu orang terkaya di dunia ini.

Menurut Gates tidak ada pilihan antara menyelamatkan nyawa dari Covid-19 versus malaria. Dunia harus memungkinkan negara-negara ini melakukan keduanya. Pejabat kesehatan sangat perlu untuk mengatasi tantangan dalam mengendalikan pandemi sambil juga memastikan bahwa malaria, serta penyakit lain seperti HIV dan tuberkulosis, tidak terabaikan.

Suami dari Melinda Gates menganjurkan untuk melanjutkan kampanye malaria dengan memberikan kelambu berinsektisida yang tahan lama, mengendalikan populasi nyamuk dengan penyemprotan di dalam ruangan, dan memberikan pengobatan preventif untuk ibu hamil dan anak-anak di komunitas berisiko tinggi.

Pada saat yang sama, petugas kesehatan harus memberikan layanan sambil tidak menempatkan komunitas mereka pada risiko virus corona.

Baca Juga: China dan Rusia Membangun 'Aliansi Finansial' Baru, Dolar AS Kian Hancur?

Dalam postingan di blog resminya, Gates mengungkap sejumlah negara yang menemukan cara untuk mempertahankan program utama malaria sembari menghadapi pandemi. Benin salah satunya, negara di Afrika Barat yang punya beban malaria tertinggi di dunia ini pemerintahnya telah bekerja sama dengan Catholic Relief Services dan yayasan milik Gates mengembangkan cara baru yang inovatif untuk mendistribusikan kelambu ke seluruh negeri.

Pemerintah Benin memanfaatkan ponsel cerdas untuk pengumpulan data real time dan pemetaan satelit. Metode ini telah berhasil membantu memastikan bahwa semua keluarga, di mana pun mereka tinggal, terlindungi oleh kelambu di malam hari.

Hal menarik yang didapati Gates ternyata program malaria yang ada juga membantu mengendalikan Covid-19, seperti pusat operasi darurat yang melacak wabah malaria di Afrika sekarang digunakan untuk memantau penyebaran wabah Corona.

Dengan melacak bentuk dan pergerakan pandemi lintas negara dan wilayah, petugas kesehatan juga dapat memperdalam pemahaman mereka tentang kondisi kesehatan di masyarakat yang pada gilirannya akan membantu meningkatkan respons mereka terhadap malaria di wilayah tersebut.

Baca Juga: Masuk Alam Kematian, Seorang Pria Melihat Perempuan Tanpa Wajah Berjubah Gelap

"Kemajuan dunia dalam melawan malaria adalah salah satu kisah sukses kesehatan global terbesar. Pandemi Covid-19 hanya memperkuat mengapa pemberantasan malaria sangat penting. Selama malaria masih ada, penyakit ini akan terus menyerang dan membebani komunitas yang paling rentan," jelas Gates.

"Membersihkan dunia dari penyakit yang dapat dicegah dan diobati seperti malaria akan menyelamatkan jutaan nyawa dan mengarah pada komunitas yang lebih sehat dan sejahtera. Dan itu akan membuat mereka lebih siap menghadapi tantangan kesehatan baru seperti COVID-19 di masa depan," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x