Network
GALAMEDIA - Pasien positif Virus Corona (Covid-19) di Indonesia hingga hari ini Selasa 18 Agustus 2020 mencapai 143.043 orang bertambah sebanyak 1.673 orang. Sebanyak 96.306 kasus di antaranya dinyatakan sembuh.
Kasus sembuh saat ini bertambah 1.848 orang. Totalnya pun menjadi 96.306 orang.
Sementara, kasus meninggal bertambah 70 orang, sehingga totalnya mencapai 6.277 kasus.
Diketahui, kasus kumulatif Covid-19 di Indonesia pada Senin 17 Agustus 2020 mencapai 141.370 orang, dengan 94.458 orang di antaranya sembuh dan 6.207 orang meninggal dunia.
Baca Juga: Dokter Ungkapkan Obat Pasien Covid-19 yang Biasa Digunakan di Indonesia
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, DR. dr. Agus Dwi Santoso, Sp.P (K) mengatakan hingga saat ini belum ada terapi spesifik untuk pasien Covid-19 (virus corona) di Indonesia, bahkan seluruh dunia.
"Kita sudah mengeluarkan pedoman tatalaksana Covid-19, mengobati pasien berdasarkan sekuriti, karena masing-masing sekuriti punya pilihan obat," kata Agus.
Berdasarkan pilihan yang berasal dari literatur, lanjut Agus, jika tak ada gejala cukup diberikan vitamin atau juga obat imunomodulator baik yang tradisional maupun modern yang sudah mendapatkan izin di Indonesia.
Baca Juga: Deklarasikan KAMI, Din Syamsuddin Ungkap Kemungkinan Ditekan dan Diintimidasi
Kemudian kalau ringan, sedang, berat, dari perhimpunan menurutnya ada panduan dan pedoman.
"Saat ini memang belum ada terapi spesifik, belum ditemukan. Tapi kita membuat pilihan berdasarkan literatur dan profesi, ada pilihan 1, 2, 3, 4," ujarnya.
Pilihan pertama terdiri dari Azitromisin atau Levofloksasin, Klorokuin atau Hidroksiklorokuin, Oseltamivir dan Vitamin.
Untuk pilihan kedua, ia menyebutukan, Azitromisin atau Levofloksasin, Klorokuin atau Hidroksiklorokuin, Favipiravir dan Vitamin.
Baca Juga: BPOM Nyatakan Hingga Saat Ini Belum Ada Obat Ampuh Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19
Sedangkan untuk pilihan ketiga Azitromisin atau Levofloksasin, Klorokuin atau Hidroksiklorokuin, Lopinovir+Ritonavir dan Vitamin.
Pilihan keempat adalah Azitromisin atau Levofloksasin, Klorokuin atau Hidroksiklorokuin, Remdesivir dan Vitamin.
"Untuk pilihan keempat kita tak ada, karena kita tak tersedia remdesivir (obat asal Rusia). Kalau untuk 1,2,3 di Indonesia ada," tegasnya.
Sejauh ini, lanjutnya, obat-obat tersebut yang sudah digunakan di Indonesia. Ini dilakukan sejak ada kasus di Indonesia.***
