Geolog jadi Kunci dalam Pemenuhan Energi dan Mineral Indonesia

- 17 Juni 2023, 13:25 WIB
Ketua IKA Geologi ITB sekaligus Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, di sela acara FGD Nasional bertajuk 'Indonesian Strategic Talk: Implication of Rising Energy Commodity Prices for the Geoscience, Energy and Development Sectors', Sabtu, 17 Juni 2023./Lucky M Lukman/Galamedianews
Ketua IKA Geologi ITB sekaligus Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, di sela acara FGD Nasional bertajuk 'Indonesian Strategic Talk: Implication of Rising Energy Commodity Prices for the Geoscience, Energy and Development Sectors', Sabtu, 17 Juni 2023./Lucky M Lukman/Galamedianews /

GALAMEDIANEWS - Geolog mengambil peranan penting bahkan menjadi kunci dalam menjamin stok cadangan migas dan mineral di Indonesia. Mereka mengambil peranan utama mulai dari hulu, yaitu dalam penemuan cadangan migas dan mineral.

Hal itu disampaikan Ketua IKA Geologi ITB sekaligus Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, di sela acara FGD Nasional bertajuk 'Indonesian Strategic Talk: Implication of Rising Energy Commodity Prices for the Geoscience, Energy and Development Sectors'.

Acara digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Sabtu, 17 Juni 2023, dan dihadiri Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto, petinggi perusahaan energi dan mineral, civitas akademika ITB, dan geolog profesional.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 2023, DKPP Jabar Sebar 90 Ribu Vaksin Anti Cacar Sapi

Dalam penjelasannya, Nanang menyatakan, dunia saat ini dihadapkan pada kondisi VUCA (volatility, uncertainty, complexity and ambiguity). Hai tersebut disebabkan oleh setidaknya tiga hal, yaitu pemulihan pasca pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina, dan tensi memanas antar negara blok barat dan blok timur yang menyebabkan kelangkaan suplai komoditas dan inflasi.

Target Net Zero Emission

Selain itu terdapat kebutuhan bagi negara-negara dunia untuk segera menyelesaikan permasalahan iklim dengan memenuhi target Net Zero Emission pada 2060 dan Paris Agreement (membatasi kenaikan temperatur hingga 1,5”).

Menurut Nanang, meningkatnya harga komoditas akibat kurangnya suplai dan usaha dunia untuk mencapai target Net Zero Emission ini tentu perlu ditangkap dengan baik oleh Indonesia.

"Khususnya geolog untuk ikut dalam penyediaan komoditas dalam rangka mengamankan kebutuhan energi dan mineral nasional dan menggerakkan pembangunan berkelanjutan untuk mencapai Net Zero Emission," tuturnya.

Baca Juga: EIGER Buka Lowongan Kerja, Syarat Minimal Lulusan SMA

Atas kondisi itulah, ujar dia, Ikatan Alumni Geologi ITB mengadakan FGD Nasional tersebut.

“Di tengah kondisi transisi energi, kebutuhan, dan peranan migas masih dibutuhkan, secara global yang diperkirakan terus akan meningkat hingga tahun 2050. Untuk memenuhi kebutuhan migas ke depan, maka kegiatan eksplorasi yang masif harus tetap dilanjutkan," tutur Nanang.

Pada FGD ini, para pembicara dan panelis sepakat bahwa Indonesia perlu memanfaatkan momentum untuk meningkatkan pemenuhan migas dan mineral.

Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan penemuan eksplorasi gas yang berperan penting dalam transisi energi, didukung dengan program produksi 1 juta barel oil per hari dan 3.000 MMSCFD gas per hari.

Energi Baru Terbarukan

Termasuk didalamnya hilirisasi mineral yang bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian dan mendukung industri Energi Baru Terbarukan kendaraan ramah lingkungan seperti electric vehicle dan pemroduksian PLTS atap.

Baca Juga: Jadwal Kualifikasi dan Sprint Race MotoGP Jerman 2023 Lengkap dengan Hasil P2, Live Trans7 Sore Ini

"Selain itu dalam pemenuhan hulu migas, program dekarbonisasi berupa CCS/CCus menjadi penting untuk mengurangi emisi karbon menuju Net Zero Emission," lanjut Nanang.

Dalam pemenuhan energi, hilirisasi produk tambang seperti batubara menjadi DME (Dimethyl Ether) menjadi penting dalam kaitannya untuk menyediakan energi bersih.

Selain itu Indonesia sebagai negara dengan banyak pegunungan dapat memanfaatkan energi Geothermal untuk meningkatkan pasokan energi Base/oadnya.

"Kaitan hal-hal tersebut, maka geolog berperan penting bahkan menjadi kunci mulai dari hulu, yaitu dalam penemuan cadangan migas dan mineral," ujarnya.

Selain itu, dalam kaitannya dengan dekarbonisasi, geolog juga berperan dalam penemuan dan karakterisasi batuan yang dapat digunakan untuk CCS/CCUS.

"Dengan telaksananya rencana-rencana yang dibuat, maka akan tercapai Ketahanan Energi (availability, acceptability, affordability, dan accessibility). Dengan tercapainya ketahanan energi maka akan terjadi pembangunan berkelanjutan," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah