Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono dan Puan Maharani Sampaikan Dua Pesan Damai

- 18 Juni 2023, 23:10 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya (paling kanan), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan), Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kedua kiri), serta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (paling kiri) dalam konferensi pers di Plataran H
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya (paling kanan), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan), Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kedua kiri), serta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (paling kiri) dalam konferensi pers di Plataran H /

GALAMEDIANEWS - Ada optimisme yang berkembang bahwa Pemilu 2024 akan berlangsung damai dan saling menghormati antara para kandidat dan pendukungnya, terutama untuk kandidat calon presiden dan wakil presiden.

Puan Maharani, ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono, atau AHY, ketua umum Partai Demokrat, di Jakarta pada hari Minggu,18 Juni 2023 dan tampaknya pertemuan itu bukan hanya pertemuan strategi sesaat untuk menyepakati taktik pemenangan calon presiden dan wakil presiden dan bagi kedua partai untuk memenangkan suara di parlemen.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto untuk mempersiapkan pertemuan antara Agus Harimurti Yudhoyono dan Puan Maharani. Hal ini menunjukkan bahwa pertemuan antara Ketua DPR dan AHY sarat akan makna dan harapan.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Tetapkan Hari Raya Idul Adha Kamis 29 Juni 2023, Ada Perbedaan Lagi dengan Muhammadiyah

Pertemuan kedua tokoh politik Agus Harimurti Yudhoyono dan Puan Maharani ini setidaknya membawa dua pesan besar yang dapat dirunut dari nilai inti persaudaraan, yaitu bahwa politik harus menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama bangsa dan negara.

Pesan pertama, Agus Harimurti Yudhoyono dan Puan Maharani adalah tokoh muda. Oleh karena itu, pertemuan mereka setidaknya membawa ajakan bagi anak-anak muda bangsa untuk selalu bersatu, meski berbeda pilihan politik.

Menjelang Pemilu 2024, kedua partai telah memilih koalisinya masing-masing. Partai Demokrat berkoalisi dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendukung calon gubernur Anies Baswedan, sementara PDI-Perjuangan berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mendukung calon gubernur Ganjar Pranowo.

Menjelang Pemilu 2024, media sosial biasanya penuh dengan konten yang menyerukan untuk memilih calon presiden atau wakil presiden yang didukung. Terkadang, ajakan tersebut dibumbui dengan konten yang menjelek-jelekkan pihak lawan, meskipun konten tersebut adalah fitnah atau hoax.

Menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2022, penetrasi internet di kalangan anak muda melebihi 90 persen. Artinya, generasi muda kini menguasai media internet, terutama media sosial.

Oleh karena itu, menjadi kewajiban semua pihak, termasuk partai politik dan para pengurusnya, untuk menjaga mentalitas generasi muda yang kini menguasai media sosial agar tidak terjerumus ke dalam polarisasi dukungan di Pemilu 2024.

Baca Juga: LINK NONTON Black Clover Sword of the Wizard King, Nonton Dimana? Jam berapa? Jam Tayang Cek di Sini

Kaum muda harus berpartisipasi aktif dalam pemilu serentak, terutama ketika mereka menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara. Namun, yang perlu diwaspadai saat mengajak anak muda melek politik adalah ketidakstabilan mental mereka. Oleh karena itu, perilaku dan narasi para aktor politik menjadi panduan tidak langsung bagi anak muda. Dalam konteks ini, pertemuan Puan dan AHY juga membawa pesan bahwa perbedaan pilihan politik tidak serta merta memutus tali persaudaraan, terutama sesama anak bangsa.

Pesan kedua, pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono dan Puan Maharani merupakan simbol persatuan antara Megawati sebagai Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat.

Hubungan antara Megawati dan SBY yang sama-sama mantan presiden terlihat kurang harmonis setelah kedua tokoh besar ini bertarung dalam Pilpres 2004. Pada saat itu, SBY dan Jusuf Kalla (JK) mengalahkan Megawati dan K.H. Hasyim Muzadi.

Sebelumnya, Megawati dan SBY pernah bekerja sama dalam satu kapal pemerintahan, terutama ketika Megawati menjadi presiden, SBY menjadi salah satu menterinya.

Baik Puan maupun AHY membawa pesan perdamaian dari orang tua mereka dalam pertemuan tersebut. Bahkan, Megawati mengingatkan Puan untuk selalu tersenyum saat bertemu AHY. Puan Maharani menggambarkan momen tersebut sebagai pertemuan antara kakak dan adik.

Sementara itu, AHY membawa pesan dari SBY yang menyampaikan harapannya agar pertemuan kedua politisi muda ini membawa kebaikan dan keberkahan bagi bangsa Indonesia.

Baca Juga: LINK NONTON Black Clover Sword of the Wizard King, Nonton Dimana? Jam berapa? Jam Tayang Cek di Sini

Semangat yang dibawa oleh Agus Harimurti Yudhoyono dan Puan Maharani bukan sekedar kepentingan praktis sesaat, terutama untuk koalisi pemenangan capres-cawapres di Pemilu 2024.

Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono dan Puan Maharani sebagai simbol dan ajakan untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan tidak boleh hanya menjadi peristiwa sekali saja. Pertemuan-pertemuan selanjutnya harus dirancang untuk menjaga suasana damai ini.

Tokoh-tokoh politik lain tidak boleh segan melakukan hal yang sama, meski dengan format yang berbeda, sembari mengingatkan para pendukungnya untuk tidak mudah tergoda oleh kampanye hitam dan fitnah.

Jika sebelumnya ada pertanyaan tentang politik identitas yang salah satunya menggunakan isu agama, pertemuan intens seluruh aktor politik bisa mengubah kekhawatiran tersebut menjadi semacam hujan di tengah kemarau. Semuanya akan menjadi dingin dan melarutkan emosi negatif atas perbedaan dukungan terhadap para kandidat.

Sebagai pesta demokrasi, Pemilu 2024 harus benar-benar menjadi ajang kegembiraan bagi semua pihak, layaknya pertandingan olahraga yang hanya dipertandingkan di lapangan atau di dalam stadion untuk meraih kemenangan, sementara di luar stadion tidak boleh ada kerenggangan persaudaraan.

Siapapun yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, kita tetaplah satu Indonesia. Kita tetap bersaudara. ***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah