PNS Minta Laptop ke Pemerintah, Sri Mulyani: Negara Bisa Bangkrut!

- 21 Agustus 2020, 10:57 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.*/Pikiran-rakyat.com
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.*/Pikiran-rakyat.com /

GALAMEDIA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus berhati-hati dalam mengalokasikan belanja pegawai dalam anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Pasalnya, banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang meminta banyak fasilitas untuk bekerja.

Sebagai informasi, adanya pandemi virus Covid-19 ini bisa membuat beberapa pegawai PNS bekerja dari rumah dengan memanfaatkan teknologi. Hal ini membuat pengeluaran anggaran PNS menjadi meningkat.

Namun demikian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta PNS khususnya pegawai Kemenkeu jangan terlalu manja meminta fasilitas dengan menggunakan anggaran negara. Pasalnya, kalau banyak mintanya negara bisa bangkrut.

Baca Juga: Prabowo Subianto Menaikkan Tunjangan Kinerja TNI Hingga 80 Persen

"Jangan terlalu manja lah. Sedikit sedikit minta. Nanti Negara Republik Indonesia bisa bangkrut, apalagi kalau bayar pajaknya minimal dan kita harus work balance dan income balance," ujar Sri Mulyani saat Town Hall Meeting Kementerian Keuangan dikutip, Jumat 21 Agustus 2020.

Dalam acara itu, salah satu pegawainya meminta fasilitas laptop untuk bekerja. Menurutnya, pengadaan laptop tambahan secara besar-besaran di Kemenkeu bisa membengkakan impor negara.

"Untuk laptop, flexible working space sekarang kita pikirkan untuk infrastruktur kita. Kalau kamu bilang, bu belanjakan saja untuk beli laptop. Tahu enggak apa yang terjadi? Neraca pembayaran kita impornya gede banget, laptop belum dibikin di Indonesia," bebernya.

Baca Juga: Soal Deklarasi KAMI, PPP: Tak Perlu Ada yang Kebakaran Jenggot Atau Bahkan Ketakutan

Dia pun menegaskan, alokasi anggaran Kemenkeu saat ini harus fokus untuk mendongkrak aktivitas ekonomi agar hidup kembali.

"Padahal saya mau belanjanya bikin ekonomi kita mutar. Kalau impor terus kan sama saja, sudah belanja banyak tapi ekonominya enggak jalan, hanya impor saja. Jadi ini strategi yang harus dipikirkan. Tapi kalau infrastruktur flexible working space akan kita desain sesuai kebutuhan," tandas dia.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah