BMKG Waspadai Potensi Hujan Lebat, Petir hingga Angin Kencang di Sejumlah Wilayah Provinsi 

- 18 Juli 2023, 11:22 WIB
BMKG beri peringatan dini berkenaan dengan potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah provinsi di Indonesia 
BMKG beri peringatan dini berkenaan dengan potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah provinsi di Indonesia  /Pixabay/ j_lloa/

 

GALAMEDIANEWS - Dilansir melalui website resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini berkenaan dengan potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah provinsi di Indonesia pada Selasa 18 Juli 2023.

Menurut prakiraan BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Lampung, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua dan Papua Barat.

Sedangkan menurut prakiraan dini BMKG, beberapa Provinsi yang berpeluang mengalami angin kencang hingga kecepatan lebih dari 45 km per jam yaitu bagian wilayah Provinsi Aceh, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua.

Di Jawa Barat, potensi angin kencang pada sore hari hingga malam hari diprakirakan terjadi di Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Karawang, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Bandung Raya, Indramayu, dan Sumedang.

Baca Juga: BMKG: Aphelion Bukan Penyebab Cuaca Dingin Indonesia

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya menyampaikan perlunya jejaring di antara para pemangku kepentingan dan pakar untuk memperkuat sinergi pendataan guna mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem.

Peningkatan emisi gas rumah kaca telah menimbulkan pemanasan global dan perubahan iklim. Mereka mencatat dalam dua hingga tiga tahun terakhir setidaknya ada 70 kali kejadian cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. 

“Oleh karena itu kami harus semakin mempererat, semakin memperkuat jaringan, sistem dan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama dengan para pakar, pakar atmosfer, pakar iklim di Indonesia,” kata Dwikorita.

Halaman:

Editor: Lina Lutan

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x