BMKG: Aphelion Bukan Penyebab Cuaca Dingin Indonesia

- 10 Juli 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi matahari dengan langit yang cerah tak berawan./PEXELS / Roman Odintsov
Ilustrasi matahari dengan langit yang cerah tak berawan./PEXELS / Roman Odintsov /

GALAMEDIANEWS - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya pada Selasa, 10 Juli 2023 mengonfirmasi bahwa cuaca dingin yang terjadi di Indonesia pada bulan Juli bukan disebabkan oleh fenomena Aphelion.

Belakangan ini, masyarakat diresahkan dengan pesan broadcast yang beredar di media sosial bahwa cuaca dingin di Indonesia terjadi karena Aphelion.

Aphelion adalah kondisi ketika bumi berada di titik yang terjauh dari matahari saat periode revolusi. Dalam broadcast tersebut, disebutkan bahwa saat berada di titik Aphelion, cuaca di bumi dan cenderung bersuhu lebih rendah dibandingkan dengan periode lainnya.

Baca Juga: Siapa Anggota DPRD Bandung yang Kecipratan Uang Haram Suap CCTV Yana Mulyana?

Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat dari BMKG menjelaskan dalam laman resmi BMKG, Aphelion merupakan fenomena astronomis yang terjadi tiap tahun pada sekitar bulan Juli.

Namun, cuaca dingin yang terjadi saat ini di Indonesia tidak ada kaitannya dengan fenomena Aphelion seperti yang disebutkan di broadcast yang dengan cepat menyebar ini.

Memang ketika fenomena Aphelion terjadi, posisi matahari dan bumi berada pada jarak yang terjauh. Namun, kondisi tersebut tidak berpengaruh yang signifikan pada fenomena atmosfer atau cuaca di permukaan bumi.

BMKG menerangkan bahwa fenomena cuaca dingin ini memang alamiah dan umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli – September). Dalam periode inilah, terjadi pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang bertiup dari arah Australia. Pada bulan Juli, di Australia sedang mengalami puncak musim dingin.

Baca Juga: 9 SMA Terbaik di Kota Palembang untuk Referensi PPDB 2023 Seperti yang Dilansir LTMPT

Pola tekanan udara relatif tinggi di Australia, sehingga muncul pergerakan massa udara dari Australia ke arah Indonesia. Fenomena ini dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x