Madrasah Nurus Sa’adah Indonesia Gelar Pawai Obor Meriahkan Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah

- 19 Juli 2023, 19:03 WIB
Sejumlah santri madrasah Nurus Sa’adah Indonesia tengah mengikuti kegiatan pawai obor
Sejumlah santri madrasah Nurus Sa’adah Indonesia tengah mengikuti kegiatan pawai obor /Dhilla Nuraeni Az-zuhri/ Galamedianews/

GALAMEDIANEWS- Santri Madrasah Nurus Sa’adah mengikuti gelar pawai obor pada Selasa malam tadi, 18/07/2023 yang berkumpul di GSG RW. 06 Jl. Tanjungsari.

Pawai obor tersebut diikuti oleh semua santri Madrasah Nurus Sa’adah dari mulai tingkat TPQ, DTA sampai Wustha.

Untuk memeriahkan Tahun Baru Islam 1445 H, santri Nurus Sa’adah Indonesia melakukan pawai obor dengan long march atau berjalan kaki dari titik kumpul menuju beberapa tempat yang ada di Kelurahan Antapani Wetan.

Salah satu guru dari Madrasah Nurus Sa’adah Indonesia, Siti Nurfatimah Zahro menjelaskan bahwa santri yang mengikuti kegiatan ini mencapai 80% dari jumlah santri yang ada.

“kami memiliki jumlah santri kurang lebih 110 orang, dan yang ikut hari ini dari  mulai kelas TPQ, DTA sampai wutha. Juga diikuti oleh orangtua santri yang ingin berpartisipasi,” ujarnya saat ditemui di arena lokasi kegiatan.

Dijelaskan sebelumnya bahwa Madrasah Nurus Sa’adah setiap tahunnya memiliki program tahunan berupa pawai obor untuk memeriahkan Tahun Baru Islam.

“Ya kita jangan kalah meriah dengan tahun baru lainnya, karena kita umat muslim ya kita harus lebih semangat dan lebih memeriahkan acara Tahun Baru Islam ini,” pungkasnya.

Menurutnya bahwa pawai obor tersebut merupakan salah satu tradisi warga kota Bandung dalam menyambut Tahun baru Islam. Dimana semua orang berjalan dan membawa obor sebagai penerang jalan. Hal tersebut memiliki makna filosofi yang tinggi, pasalnya pawai obor tersebut bisa menyatukan semua orang dengan berbagai sudut pandang, menjadi ajang silaturahmi dengan sesama umat dan memperkuat persatuan umat islam.

“banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Islam, dan ini adalah satu cara kami sebagai warga Bandung. Mungkin jika di Solo sana terkenal dengan menggiring Kebo Bule pada saat malam 1 Suro, di beberapa tempat lain terkenal dengan tirakat membuat bubur beureum bubur bodas,” paparnya.

“Alhamdulillah semua santri senang dan bersemangat mengikuti kegiatan pawai obor ini. Khususnya bagi santri-santri TPQ yang katakanlah masih usia TK, namun mereka mau dan bersemangat ikut pawai obor ini padahal trek jalannya cukup lumayan jauh,” sambungnya.

Halaman:

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x